KRL Tetap Padat Tanpa Social Distancing, Penumpang Ngeluh ke Jokowi hingga Anies

23 Maret 2020 10:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang KRL masih padat tanpa social distancing di Stasiun Depok Lama. Foto: Dok. Refisca untuk kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang KRL masih padat tanpa social distancing di Stasiun Depok Lama. Foto: Dok. Refisca untuk kumparan
ADVERTISEMENT
KRL telah memberlakukan pembatasan jadwal operasi untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Pembatasan jadwal ini membuat KRL beroperasi mulai pukul 06.00-20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Namun, pada Senin (23/3) pagi, penumpukan penumpang masih terjadi di stasiun-stasiun KRL. Padahal, sudah ada imbauan lainnya yang diharapkan bisa mengurangi kepadatan penumpang, seperti bekerja dari rumah (work from home) hingga social distancing.
Kondisi KRL di Senin pagi hari ini membuat social distancing tidak berjalan maksimal.
Kondisi KRL Tujuan Tanah Abang. Foto: dok. Syuhada/Pembaca kumparan
Refisca (24) misalnya, ia tetap masuk kantor hari ini dan merasakan KRL yang masih padat hari ini. Ia naik dari Stasiun Depok Lama menuju Gondangdia.
Ia merasakan KRL hari ini tetap padat meski sudah ada pembatasan jam. Saat di jam-jam sibuk dan KRL baru beroperasi mulai pukul 06.00 WIB, penumpukan penumpang pun tak terhindarkan.
"Ketika kemarin tidak ada pembatasan jam kereta, saya merasa kereta jauh lebih kosong. Walau yang duduk tetap berdempet-dempetan, tapi karena saya berdiri, saya bisa jaga jarak dengan orang lain," ungkap Refisca kepada kumparan.
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Tapi ketika ada pembatasan jam kereta, kereta jauh lebih penuh dan sudah tidak memungkinkan social distancing," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Refisca mengaku kantornya baru menerapkan work from home (WFH) minggu ini dan berlaku sistem shift. Ia pun meminta Presiden Jokowi hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menindak perusahaan-perusahaan yang masih belum memberlakukan WFH sepenuhnya.
"Pak Jokowi, Pak Anies, angka kasus corona di Indonesia dan Jakarta sudah tinggi banget. Tapi faktanya banyak perusahaan yang sebenarnya enggak perlu-perlu amat ke kantor tapi enggak berlakukan WFH. Tolong ditindak tegas," ungkapnya.
Sejumlah warganet di media sosial juga ikut mengeluhkan kondisi KRL di saat imbauan pemerintah meminta social distancing. Mereka mengeluhkan kondisi stasiun yang lebih ramai, hingga padatnya kondisi di dalam KRL.
Mereka mengadukan kondisi ini ke Jokowi, Anies, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
"@aniesbaswedan @erickthohir @jokowi ini loh jadwal kereta makin ngaco dikira dgn penurunan jumlah penumpang pekan kemaren itu disebut signifikan utk pekan/hari berikutnya. Alih² social distancing, eh malah berkumpul dempet²an lg penularan virus. GAUSAH NGAWUR BIKIN KEBIJAKAN!!!!!" tulis akun @vinayipi.
Bahkan, beberapa warganet juga meminta dikaji ulang pemberlakukan jam operasi. Sehingga, tidak perlu ada kepadatan penumpang di jam-jam sibuk.
"Harusnya anda bisa belajar dari kasus nya trans jakarta beberapa hari lalu. Pengurangan armada bukan solusi, itu malah bikin makin padat. Banyak orang yang harus masih ke kantor. Tolong di consider lagi kebijakan nya. Thanks.. Dan masih tetep konsisten, antrian masuk manggrai nya 👍🏼👍🏼 walaupun sudah banyak di kurangin jadwalnya," tulis akun @wisnuprst
ADVERTISEMENT