Kronologi 5 Polisi di Medan Aniaya Perawat karena Tak Terima Disebut Security

9 November 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di RS Bandung di Kota Medan, pasca pengeroyokan perawat yang diduga dilakukan oknum polisi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di RS Bandung di Kota Medan, pasca pengeroyokan perawat yang diduga dilakukan oknum polisi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus 5 anggota Ditsabhara Polda Sumut yang mengeroyok dan menganiaya seorang perawat bernama Wanda dan satpam RS Bandung di Medan masih diperiksa Propam Polda Sumut. Belum ada kejelasan apakah mereka dipecat dari Polri atau tidak.
ADVERTISEMENT
Para pengayom masyarakat itu baru dilantik sebagai polisi pada Juli 2022 alias baru beberapa bulan berdinas.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, saat ini pemeriksaan masih terus berlangsung. Mereka yang berpangkat bintara tersebut saat kejadian diduga usai mengkonsumsi miras.
"Kita berupaya menyelesaikan permasalahannya sampai tuntas. Bagi (oknum) yang bersalah tentunya secara organisasi diberikan tindakan sesuai dengan kesalahan," kata Hadi lewat keterangannya, Senin (7/11).
Bripda Tito salah seorang anggota Dit Samapta Polda Sumut yang diduga terlibat pemukulan perawat di RS Bandung, Medan. Foto: Dok. Istimewa
Berikut kronologi 5 polisi aniaya dan keroyok satpam dan perawat di RS Bandung, Medan:
Sabtu (5/11) Malam
Peristiwa berawal saat pelaku Bripda Tito dan 3 teman wanitanya, Ayu perawat RS Bandung, lalu DB, dan IT yang merupakan seorang mahasiswi, nongkrong di sebuah kafe, Sabtu (5/11). Mereka minum alkohol di hingga Minggu (6/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
Minggu (6/11) Pukul 04.00 WIB
Setelah puas pesan miras, mereka memesan dua kamar di sebuah hotel. Karena IT dan Ayu mabuk, keduanya di tempatkan di kamar yang sama. Tujuannya agar tidak membuat onar, Bripda Tito lalu mengunci keduanya dari luar.
Merasa tidak senang, Ayu menelepon sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda. Mereka lalu datang ke hotel tempat Ayu dan IT dikunci. Saat hendak mengeluarkan IT dan Ayu, korban sempat cek-cok dengan Bripda Tito. Lalu korban menyebut Bripda Tito sebagai seorang security.
Pukul 05.00 WIB
Bripda Tito tidak senang dengan ucapan Wanda, dia lalu memanggil 6 teman satu angkatannya dan seorang warga sipil rekannya. Mereka lalu menyerang Wanda yang berada di RS Bandung, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan. Korban dihajar hingga babak belur. Bahkan kepalanya dibanting ke dinding.
ADVERTISEMENT
Lantaran dipisah security dan pegawai rumah sakit, para pelaku membubarkan diri. Sedangkan korban langsung dirawat intensif di RS Bandung.
Pukul 05.40 WIB
Para pelaku kembali datang mencari korban. Mereka kemudian diadang pihak dokter dan perawat RS Bandung. Lalu salah seorang pelaku mengaku sebagai polisi dengan cara membuka jaketnya. Mereka lalu membubarkan diri setelah warga berdatangan.
Senin (7/11)
Polisi menangkap 5 pelaku yang diduga menyerang perawat. Kini mereka masih menjalani proses pemeriksaan. Polda Sumut bakal menindak tegas tindakan mereka. Namun tak dijelaskan tindakan tegas seperti apa yang akan dilakukan.
“Kita berupaya menyelesaikan permasalahannya sampai tuntas. Bagi (oknum) yang bersalah tentunya secara organisasi diberikan tindakan sesuai dengan kesalahan,"ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi
ADVERTISEMENT