Kronologi AKBP Yusuf Tendang Ibu yang Mencuri Susu

AKBP Yusuf diperiksa Propam Polda Babel. (Foto: dok Polda Babel)

Perwira dari Polda Bangka Belitung AKBP Yusuf menendang seorang ibu di minimarket miliknya di Jalan Selindung, Kota Pangkalpinang. AKBP Yusuf menendang ibu itu karena kesal susu di minimarketnya dicuri.

“Saat itu ia (menggunakan kaus bertuliskan polisi) melihat kejadian pencurian di tokonya. Lalu AKBP Yusuf bertanya kepada pelaku pencurian sambil melakukan tindakan kekerasan dan viral di medsos,” tutur Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto keterangannya kepada wartawan, Jumat (13/7)..

Berikut kronologi peristiwa tersebut berdasarkan keterangan dari Arief:

12 Juli 2018

19.00 WIB

Kronologis kejadian bermula ketika AKBP Yusuf yang berada di rumah mendapat telepon dari penjaga toko bahwa ada 7 orang berombongan masuk ke toko berpura-pura belanja setelah turun dari sebuah mobil Avanza.

Enam masuk toko dan satu menunggu di mobil Avanza. Tiga ketangkap (dua ibu-ibu dan satu anak usia 14 tahun). Empat orang melarikan diri pakai mobil.

Mereka mencuri dua kotak susu Child Kid, satu kotak susu BMT, 4 bungkus mi gelas, 1 kotak susu cair Frisian Flag, 1 buah susu Hilo dan satu buah selendang motif bunga-bunga.

19.30 WIB

AKBP Yusuf kemudian datang ke minimarket milikya untuk menginterogasi dua orang ibu yang tertangkap. Saat ditanya, keduanya tidak mengakui kalau mereka mencuri susu.

AKBP Yusuf kemudian kesal hingga menendang ibu tersebut.

Pelaku tidak mempunyai KTP, tempat tinggal tidak ada, ditanya empat temannya yang lari juga tidak tahu. Akhirnya AKBP Yusuf terpancing emosi karena mereka ramai-ramai maling. Pada saat yang ketangkap ditanya, bilangnya tidak tahu semua.

21.00 WIB

Propam Polda Babel memeriksa AKBP Yusuf terkait peristiwa tersebut. Saat pemeriksaan, AKBP Yusuf mengaku tak bisa menahan emosi karena dua orang ibu yang mencuri susu di minimarket tidak mengakui perbuatannya.

13 Juli

AKBP Yusuf dicopot dari jabatannya karena menendang ibu.

Surat keputusan mutasi AKBP Yusuf yang berdinas di Polda Bangka Belitung. (Foto: Istimewa)