Kronologi Anton Gobay Terbang ke Filipina hingga Ditangkap Selundupkan Senpi

13 Januari 2023 14:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pilot WNI asal Papua, Anton Gobay, ditangkap oleh kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1). Dia ditangkap lantaran kepemilikan belasan senjata api berbagai jenis tanpa izin.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan awal mula Anton terbang ke Filipina hingga ditangkap aparat setempat.
Berikut kronologinya:
September 2022
Anton Gobay terbang ke Filipina melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia memilih tujuan penerbangan ke Bandara Internasional Ninoy di Filipina dengan transit di Malaysia.
Anton kemudian menetap di Manila, Filipina, untuk beberapa waktu. Namun, tak dijelaskan apa saja aktivitasnya selama di sana.
Desember 2022
Anton memutuskan untuk meninggalkan Manila menggunakan van miliknya dan menuju Davao City melalui Leite. Di Davao City, Anton telah memiliki tujuan untuk bertransaksi senjata api.
"Anton Gobay mengaku dirinya sudah mengetahui sebelumnya bahwa orang-orang di Danao memiliki kemampuan memproduksi, merakit, dan memodifikasi senjata api, serta menjualnya," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (13/1).
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
Anton membeli 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm senilai 50 ribu Peso dan 2 pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu Peso.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengakuannya, saat bertransaksi senjata api, Anton hanya melihat sampelnya kemudian membayarnya. Senjata itu kemudian disimpannya di dalam koper tanpa melakukan pengecekan kembali.
Anton kemudian hendak menyelundupkan senjata itu ke wilayah Papua melalui jalur darat. Dari Davao City, dia memilih rute melalui Gensan untuk menuju Maitum, lokasi pemberangkatan menuju Indonesia.
"AG sudah melakukan survei rute tersebut sebelumnya. AG memilih jalur Davao City karena tidak dilengkapi dengan peralatan X-ray," kata Dedi.
Dalam perjalanannya, Anton bertemu dengan tiga orang WN Filipina yang dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook. Tiga orang itu mengaku hendak mengantarnya ke Maitum.
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
7 Januari 2023
Belum sampai ke Maitum, kepolisian Filipina curiga dengan mobil van yang ditumpangi Anton bersama tiga orang lainnya itu. Setelah digeledah, di mobil itu ditemukan sejumlah senjata api yang tak berizin.
ADVERTISEMENT
Atas temuan itu, Anton dan tiga WN Filipina langsung ditangkap dan ditahan.
Dari hasil pemeriksaan, Anton mengaku hendak menyalurkan senjata tersebut ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dia juga ingin mendukung kegiatan Operasi Papua Merdeka (OPM).
Di sisi lain, Anton juga ingin meraup keuntungan dari penjualan senjata itu. Dia bakal mencari orang yang ingin membeli senjata miliknya dengan harga tertinggi.
Kini Anton tengah menjalani proses hukum di Filipina. Dalam waktu dekat, dia juga bakal diadili di sana.