Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel, Korban Tewas Tembus 127 Jiwa

29 Desember 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman di sebuah pesawat yang melaju kabur di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Yonhap via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman di sebuah pesawat yang melaju kabur di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Yonhap via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12) menjadi tragedi besar yang memakan banyak korban. Sejauh ini 127 dari 181 penumpang telah dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikut kronologi kejadian berdasarkan laporan otoritas setempat dan saksi mata:

Pukul 08.57 Waktu Setempat

Pengawas lalu lintas udara memperingatkan pilot Jeju Air 2216 tentang risiko tabrakan dengan burung yang terdeteksi di jalur pendaratan.

Pukul 08.58

Pilot mengumumkan “mayday,” menandakan adanya kondisi darurat. Pesawat mulai menurun untuk mencoba pendaratan darurat.

Pukul 09.00

Pesawat mendekati Landasan Pacu 1 di Bandara Muan untuk pendaratan.

Pukul 09.03

Pesawat mendarat, namun tergelincir dari landasan, menabrak pagar pembatas bandara, dan terbakar hebat.
Dampak kerasnya benturan membuat sejumlah penumpang terlempar keluar dari badan pesawat.
Pesawat seharusnya dijadwalkan mendarat pukul 09.07 waktu setempat, tetapi insiden ini terjadi lebih cepat.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Pihak berwenang menduga bahwa tabrakan dengan burung dan kondisi cuaca buruk menjadi faktor utama insiden ini.
Salah satu awak yang selamat menguatkan teori tersebut, menyatakan kepada petugas penyelamat bahwa pesawat mengalami tabrakan dengan burung sebelum insiden terjadi.
ADVERTISEMENT
Media lokal Korsel juga sempat memberitakan percakapan seorang penumpang dengan keluarganya yang menyebut mesin pesawat tersangkut burung.
“Seekor burung tersangkut di sayap pesawat, jadi saya tidak bisa mendarat,” tulis penumpang itu.
Setelah pesan tersebut, kontak dengan penumpang itu terputus.
Video amatir menunjukkan pesawat mendarat dengan posisi tidak sempurna, mengeluarkan asap dari mesinnya sebelum akhirnya tergelincir dan menabrak pagar.
Api dengan cepat melahap badan pesawat, meninggalkan puing-puing yang sulit dikenali.
“Penumpang terlempar keluar setelah benturan, sehingga peluang untuk bertahan hidup sangat kecil,” ujar seorang pejabat pemadam kebakaran dalam jumpa pers.

Korban dan Proses Identifikasi

Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi penyelamatan di sebuah pesawat yang keluar dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Yonhap via REUTERS
Laporan sebelumnya, tim penyelamat telah menemukan 120 jenazah, sementara 59 lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban tewas mencakup 54 pria, 57 wanita, dan sembilan lainnya yang belum dapat diidentifikasi jenis kelaminnya.
ADVERTISEMENT
Proses identifikasi berjalan lambat karena kondisi jenazah yang sulit dikenali. Sebanyak 169 penyidik forensik dan lebih dari 500 petugas darurat dikerahkan untuk mencari korban dan melakukan evakuasi.

Saksi Mata di Lokasi Kejadian

Beberapa saksi mata melaporkan melihat api dan mendengar suara ledakan sebelum kecelakaan.
Salah satu saksi yang berada di dekat lokasi kejadian, Yoo Jae-yong, mengatakan ia melihat percikan api di sayap kanan pesawat.
“Saya memberi tahu keluarga bahwa ada masalah dengan pesawat saat mendengar ledakan keras,” ujarnya.
Saksi lainnya, Kim Yong-cheol, 70 tahun, menyebut bahwa pesawat sempat gagal mendarat pada percobaan pertama dan berbalik arah untuk mencoba kembali.
“Saya mendengar suara gesekan logam sebelum akhirnya terjadi ledakan besar dan asap hitam mengepul ke langit,” katanya.
Petugas pemadam kebakaran dan anggota tim penyelamat bekerja di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Maeng Dae-hwan/ Newsis via AP
Kementerian Perhubungan Korsel mengonfirmasi telah menemukan perekam data penerbangan, sementara perekam suara kokpit masih dicari.
ADVERTISEMENT
Penyidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tragis ini.