Kronologi Kejadian Penganiayaan Amirullah yang Berujung Kematian

11 Januari 2017 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Barisan Taruna STIP Jakarta (Foto: STIP Jakarta/facebook)
Kasus penganiayaan senior kepada junior kembali terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara, Selasa (10/1). Satu korban meninggal dunia, dan lima orang lainnya menderita luka parah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan tertulis dari Polda Metro Jaya Jakarta Utara, berikut kronologi kejadian tersebut :
1. Penganiayaan berawal usai kegiatan drum band di kampus sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaku bernama Sisko Mataheru, taruna tingkat 2, mengajak keempat temannya berkumpul merencanakan perpeloncoan untuk para juniornya di tingkat satu.
2. Malamnya sekitar pukul 22.00 WIB, Sisko cs memanggil Amirullah dan lima orang temannya untuk segera berkumpul di lantai 2 kamar M-205, Gedung Dermotery. Satu per satu junior datang. Mereka 'disambut' dengan pukulan tangan para seniornya ke bagian perut dan dada secara bergantian.
3. Usai pelaku bernama Willy mendaratkan pukulan ke dada korban Amirullah, tiba-tiba saja korban jatuh dan tak sadarkan diri. Willy dan para pelaku lainnya langsung mengangkat tubuh korban dan membawanya ke atas kasur yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
4. Melihat korban pingsan, para pelaku panik dan segera menghubungi senior mereka, taruna tingkat 4. Kabar tersebut kemudian dilanjutkan ke pembina dan pihak medis STIP.
5. Rabu dini hari, Amirullah dinyatakan meninggal. Selanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Cilincing.
Barak L, TKP penganiayaan di STIP Jakarta. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Berdasarkan kronologi tersebut, Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Awal Chairuddin mengatakan pihaknya masih mendalami motif dari penyiksaan tersebut dengan meminta keterangan lengkap dari para pelaku.
"Saat ini para taruna tingkat 2 ini (pelaku) masih dalam kondisi down. Mereka mengatakan tidak sengaja atau tidak ada niat sama sekali untuk melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan meninggal dunia, kita memaklumi hal tersebut, nanti kita akan dalami kembali," ujar Chairuddin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT