Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kronologi Mertua di Pasuruan Lecehkan dan Bunuh Menantunya yang Hamil 7 Bulan
2 November 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Khoiri alias Satir (52), mertua di Pasuruan tega melecehkan, mencoba memperkosa dan membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23) di rumah mereka, Selasa (31/10).
ADVERTISEMENT
Khoiri melakukan aksi bejat itu di saat anaknya yang juga suami Fitria sedang menjalani interview di tempat kerja yang baru dilamarnya.
Kondisi rumah yang sepi itu membuat Khoiri gelap mata. Dia mengaku berhasrat saat melihat menantunya yang tengah hamil 7 bulan tertidur di dalam kamar, kemudian melakukan percobaan pemerkosaan hingga akhirnya membunuh Fitri dan bayi di dalam kandungannya.
Berikut kronologi peristiwa tersebut:
Selasa, 31 Oktober 2023
Pukul 16.00 WIB
Suami korban, M Sueb Wibisono (31), pulang ke rumah usai menjalani interview kerja di perusahaan yang dilamarnya.
Pintu rumah terkunci dan terlihat dari jendela, ayahnya tengah duduk di kursi.
Ketika Sueb mendobrak pintu lalu berhasil masuk rumah, Khoiri langsung berlari kabur keluar rumah.
ADVERTISEMENT
Sueb yang curiga langsung masuk ke dalam kamar dan langsung melihat istrinya sudah tergeletak bersimbah darah.
Sontak Sueb langsung berteriak minta tolong kepada warga. "Bojo ku dipateni bapak (istriku dibunuh bapak)".
Pukul 16.30 WIB
Khoiri bersembunyi di rumah tetangga. Dia mengunci diri di salah satu kamar. Warga saat itu tidak berani mendobrak pintu kamar, karena khawatir Khoiri membawa senjata tajam.
Petugas Polsek Purwodadi, Polres Pasuruan dan Petugas Koramil yang datang langsung mendobrak pintu kamar persembunyian pelaku dan mengamankannya ke Mapolsek Purwodadi.
Khoiri mengaku kepada polisi membunuh menantunya karena emosi. Dia lapar tetapi tidak disiapkan makanan.
Polisi juga mengamankan barang bukti yakni pisau, selimut warna biru yang terdapat bercak darah, HP merek Vivo warna silver milik korban yang terdapat bercak darah, satu kabel charger warna putih milik korban yang terdapat bercak darah, satu headset warna putih milik korban yang terdapat bercak darah, sarung milik tersangka dan jaket hitam milik tersangka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, korban dibawa ke Puskesmas Purwodadi, namun nyawanya tidak tertolong. Nyawa anak korban yang masih di dalam perut juga tidak bisa terselamatkan.
Pukul 22.18 WIB
Penyidik Satreskrim Polres Pasuruan membawa Khoiri ke Mapolres Pasuruan untuk dilakukan penyidikan guna mendalami motif peristiwa pembunuhan.
Rabu 1 Oktober 2023
Pukul 03.00 WIB
Jasad korban yang berbadan dua itu disemayamkan di pemakaman umum setempat.
Pukul 10.00 WIB
Polisi yang melakukan penyidikan terhadap pelaku mengatakan pelaku tidak dalam pengaruh minuman keras beralkohol saat membunuh korban.
Selain itu, disebutkan pula sebelum melakukan pembunuhan itu pelaku sempat mandi.
Kamis 2 November 2023
Pukul 10.24 WIB
Polisi menggelar jumpa pers di Mapolres Pasuruan. Waka Polres Pasuruan, Kompol Hari Aziz, mengatakan motif Khoiri membunuh menantunya karena korban menolak diajak berhubungan badan.
ADVERTISEMENT
Khoiri memaksa, menciumi korban hingga korban melakukan perlawanan dan berteriak.
Teriakan korban membuat Khoiri panik. Dia langsung mengambil pisau dapur dan menggorok leher menantunya.
Aziz menegaskan, tersangka melakukan pembunuhan tersebut secara sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras. Polisi sudah melakukan tes urine, hasilnya Khoiri negatif alkohol.
Sementara Khoiri mengaku tega melakukan aksi bejatnya karena pengaruh minuman keras. Dia juga mengaku percobaan pemerkosaan itu baru dilakukan sekali ini.
Dalam jumpa pers itu terungkap bahwa tersangka yang sudah lama menduda ditinggal mati istrinya itu suka berhubungan seks dengan PSK di tempat lokalisasi pinggiran.