Kronologi Pembubaran Diskusi FTA di Kemang versi Polisi

29 September 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para perusuh pulang dari Hotel Grand Kemang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Para perusuh pulang dari Hotel Grand Kemang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diskusi yang digelar oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9), dibubarkan paksa oleh sejumlah orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Diskusi itu dihadiri sejumlah tokoh seperti Din Syamsudin, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, Said Didu, eks Danjen Kopassus Soenarko, Marwan Batubara, Rizal Fadhilah, selain Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti yang merupakan Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.
Kapolsek Mampang Kompol Edy Purwanto menjelaskan kronologinya pada Minggu (29/9).
Pukul 08.00 WIB
Edy menjelaskan bahwa timnya telah memulai pengamanan sejak pukul 08.00 WIB.
“Kronologinya pada Sabtu hari ini kami dari Polsek Mampang Prapatan mendapatkan perintah dari pimpinan untuk melaksanakan pengamanan kegiatan unjuk rasa dari Aliansi Cinta Tanah Air,” ujarnya Sabtu (28/9).
“Kami melaksanakan pengarahan pukul 08.00 (WIB),” sambungnya.
Pukul 09.00 WIB
Unjuk rasa dimulai. Massa unjuk rasa melakukan orasi di Gerbang Pintu Grand Kemang bagian depan.
ADVERTISEMENT
Pukul 09.30 WIB
Kemudian, Edy mengatakan bahwa saat mereka melaksanakan pengamanan, pihaknya mendapat kabar ada orang-orang tak dikenal memaksa masuk dari pintu lainnya.
“Lalu di saat kami fokus pengamanan kegiatan unjuk rasa di depan, tiba-tiba kami mendapatkan informasi ada sekelompok orang tak dikenal masuk lewat gerbang pintu belakang,” ungkapnya.
“Atas informasi tersebut kami langsung ke belakang untuk mengecek dan mengamankan lokasi di belakang,” lanjutnya.
Suasana pembubaran diskusi tokoh di Hotel Grand Kemang dibubarkan sekelompok orang. Foto: Dok. Istimewa
Polisi Tak Tahu
Massa tak dikenal itu pun berhasil masuk dan melakukan pengrusakan. Edy mengaku tak mengetahui kejadian yang terjadi di dalam gedung tersebut.
“Massa yang melakukan pengerusakan itu masuk, kami tidak tahu karena memang kegiatan di dalam juga apa kami tak tahu karena tak ada pemberitahuan ke Polsek atau Polres terkait kegiatan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kami lebih fokus pada pengamanan kegiatan Unras yang dilakukan Aliansi Cinta Tanah Air yang ada di Grand Kemang Gerbang depan,” sambungnya.
Menurut Edy, unjuk rasa ini berjalan tanpa kendala. Yang melakukan pengrusakan adalah kelompok yang berbeda.
“Kegiatan unjuk rasa ini tak ada kendala, tak ada masalah, jadi berjalan dengan baik. Jadi, orang berbeda dengan kelompok yang melakukan unjuk rasa,” ucapnya.
Saat ini, polisi masih mendalami apa saja barang yang dirusak oleh kelompok orang tak dikenal itu. Menurut Edy, mereka berjumlah sekitar 25 orang.
“Saat ini kami masih dalam tahap penyelidikan dan mendalami terkait hal itu,” ujarnya.
“Kurang lebih, kalau dilihat dari video yang beredar sekitar 25 orang,” ucapnya.
Identifikasi Pelaku
ADVERTISEMENT
Edy mengaku, dari kejadian ini, polisi masih melakukan pendalaman. Mereka masih mengidentifikasi para pelaku.
“Saat ini kami bersama Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan akan melakukan pengembangan dan penyelidikan pada pelaku pengerusakan,” ungkapnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Grand Kemang, ada pihak dirugikan dan nanti akan buat laporan polisi secara resmi ke Polres Metro Jaksel,” sambungnya.
Ia pun menunggu pihak yang dirugikan untuk segera melapor ke polisi terkait kejadian ini.
“Pasti pertama kami tunggu laporan secara formil, resmi dari pihak dirugikan, kedua kami bersama Satreskrim Polres Metro Jaksel akan melakukan pendalaman dan pengembangan pada pelaku pengerusakan tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, dari kejadian ini, terdapat korban luka.
“Informasi ada yang kena pukul tapi anggota kami yang di Grand Kemang, agar segera melaporkan ke sini, tapi lukanya seperti apa kami belum tahu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT