Kronologi Pembunuhan Hakim Jamaluddin oleh Istri: Dicekik dengan Sprei

8 Januari 2020 12:20 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Zuraida Hanum, di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Zuraida Hanum, di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
ADVERTISEMENT
Polisi sudah memastikan istri hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum (41), sebagai otak pembunuhan suaminya. Zuraida dibantu oleh 2 orang eksekutor yakni Jefri Pratama (42) dan Reza Fahlevi (29) untuk mengeksekusi pembunuhan suaminya.
ADVERTISEMENT
Zuraida rupanya telah merencanakan pembunuhan tersebut bersama selingkuhannya, Jefri, sejak 25 November 2019. Jauh sebelum bertemu Jefri, yakni pada Maret 2019, Zuraida juga pernah berencana membunuh Jamaluddin, namun tak menemukan eksekutor.
Rabu (8/1), Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin membeberkan kronologi dan cara Zuraida beserta 2 eksekutor membunuh Jamaluddin.
Polda sumut menggelar konferensi pers pembunuhan terhadap hakim PN Jamaluddin, di Mapolda Sumatera Utara, Rabu (8/1). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Berikut kronologinya:
Kamis (28/11)
Pukul 19.00 WIB
Jefri dan Reza dijemput dengan mobil Toyota Camry BK 78 ZH oleh Zuraida Hanum di Pasar Johor, Medan, menuju rumah korban dan langsung masuk garasi, kondisi garasi terbuka. Jefri dan Reza langsung masuk ke dalam rumah menuju lantai 3. Pada saat itu, Jamaluddin belum pulang dari kantornya. Zuraida menyembunyikan Reza dan Jefri di lantai 3 rumahnya. Di rumah itu juga ditempati oleh dua anaknya Jamaluddin dari istri pertama. Mereka adalah Kenny Akbari Jamal (23), Rajid Fandi Jamal (18). Namun pada saat itu, Kenny dan Rajid sedang tidak berada di rumah.
ADVERTISEMENT
Walhasil, di rumah itu hanya ada Jamaluddin, Zuraida dan anaknya yang masih berusia 7 tahun.
Pukul 20.00 WIB
Zuraida naik ke lantai 3 membawakan air mineral untuk Jefri dan Reza.
Pukul 21.00 WIB
Zuraida naik lagi ke lantai 3 untuk melihat Jefri dan Reza.
Jumat (29/11)
Pukul 01.00 WIB
- Zuraida naik ke lantai 3 dan memberi petunjuk kepada Jefri dan Reza untuk turun dan menuju kamar korban. Di dalam kamar, korban memakai sarung dan tidak memakai baju, dan Khanza (anak Zuraida dan Jamaluddin yang berusia 7 tahun) sedang tidur. Posisi Zuraida di tengah, di antara Khanza dan Jamaluddin.
- Reza mengambil kain dari pinggir kasur Jamaluddin kemudian berjalan dan berdiri tepat di hadapan kepala Jamaluddin dengan kedua tangan sudah memegang kain untuk melakukan pembekapan di bagian hidung dan mulut Jamaluddin.
ADVERTISEMENT
- Jefri naik ke atas kasur, berdiri tepat di atas Jamaluddin dan memegang kedua tangan Jamaluddin di samping kanan dan kiri badan Jamaluddin.
- Zuraida berbaring di samping kiri Jamaluddin sambil menindih kaki sang suami dengan kedua kakinya. Zuraida juga menenangkan Khanza yang terbangun untuk tidur kembali pada saat eksekusi berlangsung.
- Setelah Jamaluddin tidak bergerak, Jefri dan Reza mengecek bagian perut apakah ada pergerakan tanda bernapas. Setelah yakin Jamaluddin sudah meninggal dunia, Zuraida memerintah Jefri dan Reza untuk kembali menunggu di lantai 3.
Pukul 03.00 WIB
- Zuraida naik ke lantai 3 memanggil Jefri dan Reza untuk turun ke kamarnya.
- Jefri, Reza, dan Zuraida, berdiskusi menentukan tempat pembuangan mayat dan akan dibuang di Berastagi. Mereka memakaikan baju dan perlengkapan Jamaluddin. Jefri dan Reza memakaikan baju lengan panjang olahraga PN Medan warna hijau dengan posisi didudukkan, sedangkan Zuraida memakaikan celana panjang hijau olahraga PN Medan. Reza memakaikan kaos kaki.
ADVERTISEMENT
- Jefri, Reza, dan Zuraida mengangkat mayat Jamaluddin turun ke lantai 1 dan memasukkan ke dalam mobil milik Jamaluddin, Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD, melewati pintu kanan belakang dengan posisi berbaring di kursi baris kedua dengan kepala di sebelah kanan.
- Jefri menyetir mobil Jamaluddin dan Reza duduk di sebelah kiri depan sementara Zuraida membuka dan menutup pintu garasi.
Kemudian mobil berjalan melalui rute:
1. Ke luar rumah korban berbelok ke kanan menuju Jalan Aswad
2. Belok kiri menuju Jl Eka Warni
3. Belok Kanan menuju Jl Karya Wisata
4. Belok kiri menuju Jl AH Nasution
5. Melewati fly over Ginting
6. Menuju jl Ngumben Surbakti
7. belok kiri melewati simpang pemuda menuju jl setiabudi
ADVERTISEMENT
8. belok kanan menuju jl Stella Raya
9.Sekitar 300 meter sebelum rumah orang tuanya di Jl Silangge No 4,Reza mengambil motor Honda Vario hitam BK 5898 AET dan kembali menghampiri mobil Land Cruiser Prado. Mobil menuju arah Berastagi.
Pukul 06.30 WIB
Sesampainya di lokasi pembuangan, menurut pengakuan Jefri dan Reza, Reza yang mengendarai sepeda motor melihat ada jurang dan berhenti. Kemudian Jefri yang melihat Reza berhenti, langsung menuju ke pinggir jurang dan lompat dari mobil Land Cruiser Prado dalam kondisi mobil menyala persneling pada posisi D.
Kemudian mobil Land Cruiser Prado BK 77 HD berjalan secara automatis masuk ke dalam jurang kebun sawit.
Jefri langsung naik ke sepeda motor Reza, karena ketakutan apabila ada yang melihat kejadian tersebut. Jefri dan Reza langsung bergerak meninggalkan lokasi tanpa melihat bagaimana kondisi mobil korban melalui Jalan Namorih.
ADVERTISEMENT