news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kronologi Penculikan 5 ABK Indonesia di Perairan Malaysia

18 Januari 2020 13:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iustrasi nelayan melaut. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi nelayan melaut. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Warga negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban penculikan di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Mereka diculik pada Jumat (17/1) siang waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kelimanya ialah Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).
Belum diketahui siapa yang menculik mereka. Namun dilansir Antara, lokasi penculikan kelimanya tak jauh dari titik di mana 3 nelayan Indonesia pernah diculik pada September 2019 lalu oleh komplotan Abu Sayyaf.
Berikut kronologi penculikan 5 ABK tersebut berdasarkan informasi kepolisian Tambisan, Malaysia, seperti yang dilansir Antara:
Kamis, 16 Januari 2020
Kepolisian Tambisan menyatakan, awalnya terdapat 8 ABK asal Indonesia yang menangkap ikan menggunakan kapal dengan izin terdaftar nomor SSK 00543/F, pukul 20.00 waktu setempat.
Kapal tersebut milik seorang WN Malaysia yang bermukim di Sandakan, Malaysia.
Jumat, 17 Januari 2020
ADVERTISEMENT
Pukul 13.17 waktu setempat
Kemudian kepolisian maritim Lahad Datu, Malaysia, menerima informasi penculikan pada Jumat (17/1) pukul 13.17 waktu setempat.
Setelah mendapatkan laporan itu, aparat kepolisian Lahad Datu bergerak mencari keberadaan kapal tersebut.
Kapal yang digunakan 5 WNI yang diculik di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia. Foto: Dok. Antara
Pukul 21.10 waktu setempat
Aparat kepolisian Lahad Datu akhirnya menemukan kapal bergerak dari perairan Filipina memasuki Malaysia. Penemuan kapal itu berdasarkan pantauan radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat.
Selanjutnya, kepolisian Lahad Datu menahan kapal tersebut dan hanya menemukan 3 ABK asal Indonesia. Ketiga WNI yang ditemukan itu bernama Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36). Sementara lima rekannya disandera.
Kesaksian ABK
Melalui siaran tertulis, kepolisian maritim Lahad Datu menyatakan para ABK tersebut dihampiri 6 orang bertopeng menggunakan kapal cepat saat menangkap ikan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, para ABK bersama kapalnya dibawa ke perairan Filipina. Kemudian 5 ABK disandera, sedangkan 3 ABK dibiarkan pulang untuk membawa kapalnya kembali ke Tambisan.
Kini kepolisian Lahad Datu tengah mencari keberadaan 5 ABK asal Indonesia tersebut, apakah masih berada di perairan Malaysia atau tidak. Belum bisa dipastikan apakah kelima ABK tersebut disandera kelompok Abu Sayyaf.