Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kronologi Perusakan Kaca Masjid di Tuban
13 Februari 2018 16:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kaca Masjid Baiturrahim di Tuban, Jawa Timur, dihancurkan. Pelakunya M Zaenudin (40), warga Rembang, Jawa Tengah. Dia marah setelah berdebat soal keagamaan dengan jemaah masjid.
ADVERTISEMENT
"Dari bawaan buku-buku yang bersangkutan, terdapat buku-buku yang mengajarkan ilmu sufi dan makrifat. Tapi kami akan mendalami fakta lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung dalam keterangannya, Selasa (13/2).
Berikut kronologi perusakan kaca masjid:
Senin (12/2)
- Pukul 16.00 WIB
Pelaku datang bersama rombongan dengan mobil Innova bernopol H-8697-JQ.. Ada Zaenudin dan seorang pria lainnya, dua perempuan dan dua anak-anak. Mereka sempat melakukan salat Ashar kemudian berdialog dengan masyarakat.
- Pukul 17.30 WIB
Pelaku beserta rombongan keluar meninggalkan masjid. Tapi mereka datang kembali menjelang salat Isya.
- Pukul 19.30 WIB
ADVERTISEMENT
Zaenudin bersama pria lainnya mengikuti salat berjemaah namun membuat barisan saf sendiri.
Selasa (13/2)
- Pukul 01.00 WIB
Zaenudin salat di Masjdi Baiturrahim. Mengaku sedang istikharah. Saat itu ada warga datang dan menanyakan maksud dan tujuan dia. Zaenudin mengamuk dan berteriak.
- Pukul 01.30 WIB
Zaenudin menendang kaca masjid dan hancur. Warga lalu berkumpul dan memanggil polisi. Tak lama, Zaenudin diamankan.
- Pukul 03.00 WIB
Polisi mengamankan pelaku dan rombonganya. Satu pelaku perusakan kaca dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Pelaku lainnya dibawa ke RS Tubang, sedangkan penumpang 2 perempuan dan 2 anak-anak dibawa ke kantor Polres Tuban.
Polisi juga mengamankan barang-barang bawaan pelaku berupa satu buah laptop merek Acer, dua ponsel, tas-tas yang berisi pakaian dan popok bayi, bantal dan selimut. Ditemukan pula buku-buku yang bertuliskan huruf Arab dan satu tas kresek berisi beberapa uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu, dan empat pasang sandal jepit.
ADVERTISEMENT