Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kronologi Penyerangan Rumah Anggota Ahmadiyah di Lombok Timur
20 Mei 2018 20:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Tujuh kepala keluarga yang termasuk dalam komunitas Ahmadiyah di Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur , Nusa Tenggara Barat , terpaksa harus mengungsi akibat tempat tinggalnya dirusak oleh sekelompok orang, pada Sabtu (19/5).
ADVERTISEMENT
"Dipertegas oleh kejadian pada tanggal 9 Mei 2018 di desa yang berbeda, namun masih di Kabupaten Lombok Timur dengan motif yang sama, yaitu sikap kebencian dan intoleran pada paham keagamaan yang berbeda. Yang kemudian berujung pada pemaksaan untuk keluar dari komunitas Muslim Ahmadiyah atau ancaman pengusiran," ujar Sekretaris Pers PB Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/5).
Berikut kronologis penyerangan yang terjadi:
Sabtu (19/5) pukul 11.00 WITA
Sekelompok massa menyerang, merusak hingga mengusir warga dari rumahnya. Sebanyak 7 KK yang terdiri dari 24 orang penduduk Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu merusak enam rumah beserta peralatan rumah tangga dan elektronik lainnya. Empat sepeda motor juga ikut hancur.
Kelompok tersebut disinyalir berasal dari daerah yang sama. Mereka melakukan penyerangan dan perusakan karena sikap kebencian dan intoleransi pada paham keagamaan yang berbeda.
Sabtu (19/5) pukul 13.00 WITA
24 Orang penduduk yang rumahnya diamuk massa kemudian dievakuasi oleh polisi ke Kantor Polres Lombok Timur. Hingga saat ini, mereka masih menginap di kantor tersebut.
Sabtu (19/5) pukul 21.00 WITA
Penyerangan kembali terjadi. Rumah-rumah warga yang dihancurkan berada di lokasi sama. Di hadapan aparat kepolisian, satu rumah kembali dihancurkan oleh massa.
Minggu (20/5) pukul 06.30 WITA
Sekelompok massa kembali menyerang dan merusak rumah penduduk. Akibanya, satu rumah hancur. Target penyerangan kali ini adalah meratakan seluruh rumah penduduk komunitas Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini sejak awal telah dilaporkan oleh pengurus Komunitas Ahmadiyah Lombok kepada aparat kepolisian. Mereka juga beberapa kali berdialog yang turut dihadiri oleh Polsek dan Polres Lombok Timur.
Menurut Yendra, kejadian di Lombok Timur ini sudah puluhan kali terjadi di NTB. Ia melihat tidak tegasnya hukum dan lambatnya penanganan sehingga sudah lebih dari 10 tahun belum ada jalan keluarnya.
"Perbedaan paham keagamaan ini semakin tumbuh subur akibat dari ketidaktegasan penegakan hukum pada sikap-sikap radikal tersebut. Sehingga melemahkan wibawa aparat negara dan pemerintah, bahkan menjadi pembenaran kelompok radikal tersebut yang merasa tidak tersentuh hukum," pungkas Yendra.