Kronologi Polisi di Sumut Bunuh 2 Wanita: Sakit Hati soal Perlengkapan Mandi

1 Maret 2021 16:29 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasubid Penmas Polda Sumut AKBP MP Naonggolan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasubid Penmas Polda Sumut AKBP MP Naonggolan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi terus menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan personel Polres Pelabuhan Belawan, Aipda Roni Syahputra terhadap dua perempuan muda, Rizka Putri (21) dan Cinta (16). Motif pembunuhan didasari sakit hati, tapi bukan karena sakit hati asmara.
ADVERTISEMENT
Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menuturkan kronologi pembunuhan itu.
Sabtu, 20 Februari 2021 Nainggolan mengatakan kasus ini diawali dari cekcok mulut antara Aipda Roni dan Rizka Putri di rumah tahanan polisi (RTP) Polres Pelabuhan Belawan.
Rizka Putri merupakan pegawai harian lepas (PHL) di Polres Belawan. Sedangkan Aipda Roni merupakan anggota Polres Belawan yang pada hari itu sedang piket.
Saat kejadian, Rizka Putri hendak menitipkan perlengkapan mandi kepada salah seorang tahanan. Belum diketahui siapa tahanan itu dan apa kasusnya. Namun, informasi yang dihimpun tahanan itu merupakan rekan Rizka Putri.
"Isi titipannya barang berupa, odol (pasta gigi), sabun dan handuk," kata Nainggolan kepada kumparan, Senin (1/3).
Personel Polres Pelabuhan Belawan Aipda R, yang membunuh 2 wanita. Foto: Dok. Istimewa
Nainggolan mengatakan pada saat itu, Rizka Putri datang ke rutan saat jam berkunjung sudah habis. Dia tidak menyebutkan secara spesifik jam berapa.
ADVERTISEMENT
Alhasil, karena jam kunjung sudah habis, Aipda Roni yang sedang piket, tidak mengizinkan Rizka Putri masuk membawa titipan atau bawaan berupa perlengkapan mandi itu ke tahanan.
"Tapi dia (Rizka Putri) datangnya uda lewat jam batas bertamu. Datang pelaku (Aipda Roni) ini (katanya) tidak bisa lagi (ke dalam)," ujar Nainggolan.
Rizka kemudian tidak terima dengan sikap Aipda Roni yang telah menolaknya masuk ke dalam tahanan membawa perlengkapan mandi. Mereka cekcok.
Nainggolan tak mendetailkan ucapan cekcok apa yang menyebabkan Aipda Roni sakit hati ke Rizka Putri.
Minggu, 21 Februari 2021
Keesokan harinya, Aipda Roni mengajak Rizka Putri bertemu. Alasan pertemuan itu untuk menyelesaikan persoalan cekcok di hari sebelumnya.
Mereka bertemu di sebuah penginapan di daerah Kota Medan. Rizka Putri menyanggupi pertemuan itu. Dia datang ditemani oleh temannya, Cinta (16). Mereka masuk ke sebuah kamar di penginapan itu.
ADVERTISEMENT
Di kamar penginapan itulah kedua wanita muda itu dihabisi dengan cara dicekik. Nainggolan belum merincikan jam kejadian Aipda Roni mencekik kedua perempuan itu. Selanjutnya jasad keduanya dibuang Aipda Roni di tempat terpisah.
Nainggolan juga belum menyebut jam berapa Aipda Roni membuang jasad korban.
Jasad Rizka Putri dibuang di pinggir Pasar Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Lalu jasad Cinta dibuang di Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Jasad keduanya ditemukan pada Senin (21/2) dini hari.