Kronologi Remaja di Medan Ditembak hingga Peluru Tembus ke Paru-paru

9 Agustus 2024 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Riski Pohan (18 tahun) ditembak dengan senjata air gun pada Kamis (8/8) dini hari. Akibat insiden ini, Riski harus dioperasi lantaran peluru menembus ke paru-parunya, kondisinya tak sadar.
ADVERTISEMENT
Polisi telah menangkap 3 dari 5 pelaku. Identitas para pelaku yang tertangkap adalah Chandra, Wahyu Ardinata, dan Muhammad Rizki. Sedangkan yang masih buron bernama Difa dan Ali Badok.
Korban ditembak saat bersama bersama rekan-rekannya usai memasang spanduk ormas di Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumut. Para pelaku mengendarai mobil Avanza warna putih.
Berikut kronologi penembakan tersebut:

Kamis 8 Agustus 2024

Pukul 02.30 WIB

Riski saat itu bersama 4 rekannya baru selesai memasang spanduk ormas di Jalan Pulo Irian, Kelurahan Belawan Bahari. Mereka lalu duduk bersantai di pinggir jalan dekat salah satu Kantor Pos.
Tiba-tiba muncul sebuah mobil Avanza warna putih yang ditumpangi 5 pelaku. Mobil itu berhenti tepat di dekat mereka, salah satu penumpang lalu membuka jendela dan mengeluarkan tembakan ke arah remaja itu.
ADVERTISEMENT
Para remaja itu lalu berusaha berlindung. Nahas, Riski terkena tembakan. Sementara mobil tersebut meninggalkan lokasi dengan kecepatan tinggi.
Rekan Riski saat itu melihat korban mengeluarkan darah di bagian pundak. Akhirnya mereka membawa korban ke RS PHC.
"Kemudian dirujuk ke RS Adam Malik Medan,” ujar Kapolres Belawan.

Pukul 20.00 WIB

Polisi bergerak menangkap para pelaku di hari itu juga. Dari hasil penyelidikan, pelaku diamankan di salah satu tempat di Jalan Veteran Pasar 4, Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli. Para pelaku adalah warga Belawan.
Berikut identitas ketiga pelaku berdasarkan data polisi:
1. Chandra (26 tahun) sebagai peran sebagai sopir mobil
2. Wahyu Ardinata (21 tahun) sebagai eksekutor atau pelaku penembakan
3. Muhammad Rizki Ananda (19 tahun), selaku pemantau situasi.
ADVERTISEMENT