Kronologi Siswi Penerbangan di Medan Tewas dengan Luka Memar Mirip Cekikan

27 Oktober 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat perempuan. Foto: Artem Furman/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat perempuan. Foto: Artem Furman/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siswi penerbangan di Sumatera Flight di Kota Medan bernama Ade Nurul Fadilah (19 tahun) meninggal pada Selasa (1/10) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kuasa Hukum keluarga Ade, Thomy Faisal, menyebut keluarga menduga kematian Ade tak wajar. Sebab, terjadi secara mendadak.
Berikut kronologi versi pihak keluarga:
Selasa (1/10)
Ade menghubungi kakaknya, Putri Ardiyanti, dengan video call namun tidak diangkat.
Ade mengirimkan video soal kondisinya ke teman laki-lakinya. Namun, tak dirinci isi video tersebut.
Putri menelepon balik Ade, namun tidak diangkat.
Teman laki-laki Ade menghubungi Ade, namun tidak direspons.
Admin Sumatera Flight menghubungi kakak Ade, Tri Luvita, mengabarkan bahwa Ade sakit dan dibawa ke RS USU.
Admin mengarahkan Tri untuk menghubungi penjaga asrama, Suryani.
Tri menghubungi Suryani tapi tak direspons.
ADVERTISEMENT
Suryani menghubungi Tri dan mengabarkan Ade masuk RS USU.
Suryani menghubungi Tri bahwa Ade meninggal
Rabu (2/10)
Putri beserta keluarga berangkat ke RS. Di sana keluarga menanyakan penyebab matinya korban, namun pihak RS menyebut belum sempat memberikan penanganan.
Jasad Ade tiba di Kota Kisaran. Keluarga mengaku menemukan sejumlah memar.
Jasad Ade dimandikan dan disemayamkan. Keluarga curiga terhadap memar yang ada di tubuh korban.
Atas kejadian ini, keluarga Ade melapor ke Polda Sumut atas dugaan penganiayaan yang terjadi di asrama.
Laporan itu bernomor LP STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumut.
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
Terkait laporan ini, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny Siregar menuturkan pihaknya akan mengecek laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Segera kami cek,” kata Sonny saat dikonfirmasi.
Sementara, Kuasa Hukum Sumatera Flight Center Hendra Manatar Sihaloho menuturkan pihaknya bersedia memberikan keterangan dan kooperatif terhadap laporan tersebut.
“Kami siap menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian dan kita kooperatif kok, siapa saja nanti temen-temennya (korban di asrama) nanti juga kita hadirkan,” kata Hendra saat dihubungi terpisah.