Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kronologi Tahanan Polrestabes Medan Tewas usai 2 Hari Ditangkap
27 Desember 2024 9:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tahanan Polrestabes Medan bernama Budianto Sitepu (42 tahun) tewas usai dua hari ditangkap. Diduga, ia tewas lantaran adanya kekerasan saat proses penangkapan yang dilakukan oleh 6 polisi anggota Satreskrim Polrestabes Medan.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa kronologinya?
Selasa (24/12)
Pukul 23.00 WIB
Budianto bersama 2 rekannya, P dan D, mabuk-mabukan dan karaoke di sebuah warung tuak di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Lalu, seorang polisi inisial Ipda ID menegur ketiganya lantaran suara karaoke di tengah malam mengganggu masyarakat.
Budianto dan 2 rekannya tidak terima lalu mengancam akan membawa massa. Budianto disebut-sebut merupakan anggota ormas.
Lalu, Ipda P menghubungi sejumlah rekannya untuk melakukan penangkapan lantaran aksi pengancaman tersebut.
Polisi juga mengamankan sebuah golok dari ketiga pelaku.
“Iya kita temukan sajam (senjata tajam). Pada saat ditangkap tidak berada pada badan yang bersangkutan yang meninggal. Ada pada temannya, tapi menurut keterangan temannya dia dapat dari BS, ini kan harus diklarifikasi untuk apa sajam bentuknya golok itu,” kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif, pada Jumat (27/12).
ADVERTISEMENT
Rabu (25/12)
00.20 WIB
Ipda ID dan lima rekannya melakukan penangkapan terhadap ketiganya. Diduga, ada kekerasan saat proses penangkapan.
02.00 WIB
Budianto dan 2 rekannya dibawa ke Polrestabes Medan.
15.05 WIB
Budianto muntah-muntah. Lalu dibawa ke RS Bhayangkara.
Kamis (26/12)
Pukul 10.34 WIB
Budianto dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini, keenam polisi yang terlibat dalam penangkapan tersebut diperiksa oleh Propam Polrestabes Medan.
“Totalnya ada 6 orang yang berada di lokasi. Anggota Satreskrim Polrestabes Medan semua. Masih sedang dalam proses pemeriksaan,” jelas dia.
Gidion menuturkan, dari hasil visum, Budianto memang mengalami sejumlah luka yang diduga akibat kekerasan.
"Lalu kalau dari hasil visum ada beberapa kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan di luka di kepala, kemudian ada juga di rahang kalau enggak salah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT