Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kronologi Terbakarnya Avanza di Cawang Versi FPI
16 April 2017 19:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Insiden terbakarnya mobil Toyota Avanza tanpa nopol di Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu (16/4) dini hari, masih diselidiki kepolisian. Salah seorang imam FPI, Habib Muchsin Al-Attas membeberkan kronologi kejadian misterius itu. Ia mengaku menyaksikan langsung peristiwa terbakarnya mobil itu.
ADVERTISEMENT
"Kenapa saya tahu? Karena saya berada di lokasi," kata Muchsin dalam jumpa pers di Masjid Raya Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4).
Lokasi kejadian persis di dekat jamaah yang sedang menghadiri acara tabligh akbar peringatan Isra Miraj yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Berikut kronologi yang disampaikan Habib Muchsin:
Sabtu, (15/4)
Pukul 10.00 WIB - 18.00 WIB
Acara Tabligh Akbar dibuka dengan kegiatan sosial, termasuk acara hiburan ondel-ondel. Habib Muchsin Al-Attas berada di lokasi di Jalan Cawang II yang berada di sisi kiri Jalan MT Haryono, berdekatan dengan RS Pusat Otak Nasional/BNN.
Pukul 18.00 WIB
Habib Muchsin meninggalkan lokasi dan berangkat menjemput Habib Rizieq Syihab yang sedang sakit di kediamannya.
ADVERTISEMENT
Pukul 21.30 WIB - 22.00 WIB
Muchsin dan Rizieq sampai di lokasi. Mereka disambut pertunjukan tradisi palang pintu Betawi sekaligus meresmikan forum Jawara Pengawal Ulama.
Pukul 22.00 WIB - 23.00 WIB
Beberapa ustaz memberikan ceramahnya sebelum Habib Rizieq Syihab berceramah.
Pukul 23.00 WIB
Rizieq mulai berceramah. Ia memberikan ceramah perihal peristiwa Isra Miraj dipandang dari sisi ilmiah.
"Beliau menjelaskan detail secara ilmiah bagaimana peristiwa Isra' Mi'raj Nabi sampai penekanan beliau agar masyarakat tunduk pada aturan nabi seperti salat, jangan terpancing provokasi, patuhi aturan pemerintah selama aturan itu tidak bertentangan dengan Islam," tutur Muchsin.
Minggu (16/4)
Pukul 00.00 WIB
Petugas kepolisian yang sempat mengawal acara meninggalkan lokasi karena petugas menerima laporan adanya tawuran di tempat lain.
ADVERTISEMENT
"Biasanya ada sekitar 200 petugas polisi di acara kita yang rutin ini, tapi kemarin ada sekitar 40 orang saja. Mungkin karena banyak kejadian di hari itu. Petugas itu juga meninggalkan lokasi karena menerima info ada tawuran," beber Muchsin.
Pukul 00.05 WIB
Acara Tablig Akbar selesai dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin langsung Habib Rizieq Syihab. Sebagai pengeras suara, panitia menggunakan megafon yang biasa digunakan FPI dalam aksi. Namun di tengah doa, Muchsin mendengar bunyi ledakan.
"Saya dengar suara ledakan. Saya pikir masyarakat juga dengar suara yang sama. Memang saat itu kita doa pakai Toa (megafon) GNPF-MUI yang biasa kita pakai saat aksi. Suara Toa begitu kencang, jadi suara ledakan nggak terlalu nyaring gitu, agak sedikit ketutup, tapi saya dengar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Muchsin lalu membisikkan ke Rizieq apa yang ia dengar dan meminta Rizieq mempercepat doa. Tak lama berselang, setelah mendengar ledakan, Muchsin melihat ada mobil terbakar.
"Ada tiga mobil di sana, satu terbakar. Begitu Habib menutup dengan doa, saya lihat mobil yang terbakar itu turun. Saat itu jemaah sedang doa. Beruntung di sana ada beberapa motor parkir sehingga mobil sempat tertahan," terang Muchsin.
"Di belakang mobil, ada umat yang sedang berdoa. Pas mobil ini mundur, ada beberapa motor di belakangnya, jadi terganjal. Nah umat di sana diarahkan oleh jawara untuk menyingkir, beberapa motor kita selamatkan," kata Muchsin.
Sebelum mobil terbakar habis, beberapa murid Muchsin sempat mendekati mobil. Ketika mereka berlari mendekat, jemaah melihat tiga orang laki-laki berperawakan tinggi besar meloncat keluar dari mobil.
ADVERTISEMENT
"Ada 3 orang keluar, 2 orang dari kursi tengah dan 1 orang dari kursi depan," katanya.
Menurut Muchsin, Rizieq memerintahkan kepadanya dan anggota FPI lain untuk tetap berjaga mengamankan umat. "Kalau kita tinggalkan, kasihan umat," kata Muchsin.
Pukul 03.00 WIB
Tim Gegana kepolisian datang ke lokasi dan memeriksa seluruh TKP.
Pukul 05.00 WIB
Rizieq, Muchsin, dan sejumlah anggota FPI meninggalkan lokasi setelah memastikan kondisi terkendali dan tidak ada jamaah yang menjadi korban.