Kronologi Tewasnya Hilarius Siswa SMA Budi Mulia karena Bom-boman

21 September 2017 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maria Agnes (jaket hitam) di makam Hilarius. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maria Agnes (jaket hitam) di makam Hilarius. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Maria Agnes mencurahkan isi hatinya di laman facebook miliknya. Pada 12 September lalu, dia menulis kisah pilu yang dialami putranya Hilarius. Maria mencari keadilan untuk anaknya yang tewas dianiaya. Tetapi pembunuh anaknya tak pernah ditangkap.
ADVERTISEMENT
Di laman facebook itu, Maria juga menuliskan kalau anaknya diadu bak gladiator dengan siswa dari sekolah lain. Ada senior yang memaksa Hilarius bertarung pada Januari 2016 itu. Maria menuntut keadilan.
"Diperkirakan penyebab kematian korban karena ada benturan keras di hati," beber Kapolresta Bogor Kombes Ulung Sampurna Jaya dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor, Kamis (21/9).
Ket. Kapolres Bogor soal kematian Hilarius. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ket. Kapolres Bogor soal kematian Hilarius. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Berikut kronologi tewasnya Hilarius:
* 29 Januari 2016
- Pukul 15.00 WIB
Terjadi perkelahian satu lawan satu antara korban Hilarius siswa SMA Budi Mulia dengan BV (tersangka) siswa SMA Mardi Yuana. Perkelahian di Taman Paluhu, Bogor.
- Pukul 16.30 WIB
Korban Hilarius tidak sadarkan diri. Rekan korban lalu membawanya ke RS Azra. Namun saat dokter melakukan pemeriksaan, korban Hilarius sudah tidak bernyawa.
ADVERTISEMENT
- Pukul 17.00 WIB
Pihak RS Azra lalu mengontak orangtua korban. Pihak rumah sakit memberi kabar korban meninggal.
* 25 Februari 2016
Muncul di berita di media cetak di Bogor, korban Hilarius tewas akibat adu gladiator. Pihak Polsek Bogor Utara kemudian turun melakukan penyelidikan. Bahkan ke rumah orangtua korban. Tapi sayangnya, orangtua korban tidak mau makam anaknya dibongkar.
Kasus ini kemudian tak terdengar lagi.
* 12 September 2017
Maria Agnes mengunggah di akun facebooknya kisah tewasnya Hilarius. Anaknya yang tidak bisa berkelahi dan tak mau berkelahi dipaksa bertarung ala gladiator oleh seniornya. Anaknya diadu dengan siswa sekolah lain.
Maria mempertanyakan pengusutan kasus anaknya. Tidak ada tersangka yang ditetapkan. Maria mengadu ke Jokowi lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
* 14 September 2017
Pemberitaan media massa nasional ramai soal kasus Hilarius. Polres Bogor Kota juga mendapat laporan, dan kembali membuka penyelidikan. Pihak keluarga diberi penjelasan untuk mengusut kasus ini jenazah korban harus diautopsi. Pihak keluarga akhirnya setuju.
* 19 September
Polres Bogor Kota melakukan autopsi atas izin keluarga di TPU Cipaku. Kondisi jenazah masih utuh karena dipakai formalin. Tim forensik kemudian melakukan pemeriksaan.
"Dari hasil autopsi, ada luka robek 4 cm di ulu hatinya," kata Kombes Ulung.
* 20 September 2017
Empat tersangka ditangkap penyidik. Mereka yakni:
1. HK berperan menyuruh melakukan kekerasan terhadap anak. Diamankan di Cijeruk, Bogor pada Rabu (20/9) pukul 16.45 WIB.
2. BV berperan melakukan kekerasan terhadap anak. Diamankan di Sleman DIY, pada Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
3. MS berperan menjadi wasit dalam pertandingan, membiarkan, menempatkan, dan ikut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Diamankan di Bandung 20 September malam.
4. TB berperan sebagai menyuruh, melakukan, dan menempatkan. Diamankan di Kebon Pedes, Bogor.
"Dahulu sudah ada kesepakatan damai, namun keluarga menyampaikan itu bukan damai. Hanya permintaan maaf. Tapi proses hukum tetap berjalan," beber Ulung.
* 21 September 2017
Para pelaku ditahan di Balai Pemasyarakatan Bogor. Para pelaku mendapat perlakuan khusus karena masih anak-anak. Mereka saat ini ada yang masih SMA dan kuliah.