Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kronologi Tragedi Maut Halloween Itaewon Korea Selatan yang Tewaskan 156 Orang
1 November 2022 18:39 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masih menjadi pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi di distrik yang terkenal dengan pusat hiburan malamnya itu, sehingga mengorbankan begitu banyak nyawa. Melansir dari laporan AFP, berikut adalah kronologi tragedi maut tersebut.
27 Oktober 2022
Dua hari sebelum kejadian, pihak kepolisian setempat memperkirakan bahwa akan ada sekitar 100.000 orang yang mengunjungi Itaewon.
Pihaknya mengumumkan sebuah rencana untuk mengerahkan sekitar 200 aparat keamanan untuk memantau kawasan yang dekat dengan pangkalan militer Amerika Serikat itu.
Tetapi, unit aparat keamanan ini tidak ditugaskan untuk menangani kerumunan — hanya untuk berjaga saja.
29 Oktober 2022
Menjelang sore hari, jalanan Itaewon mulai dipadati oleh puluhan ribu orang — banyak di antaranya yang telah mengenakan kostum Halloween dan membanjiri gang-gang sempit yang untuk pertama kalinya dalam tiga tahun semua jalanan kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam sebelum kejadian, tepatnya pukul 20.30 waktu setempat, gang-gang tersebut sudah penuh sesak akibat dipadati pengunjung.
Mereka ingin mendatangi pesta Halloween yang digelar oleh kelab-kelab malam dan restoran di sana. Beberapa pengunjung dikabarkan sudah mengalami luka-luka akibat padatnya pengunjung.
Di saat inilah, beberapa karyawan di kelab malam sudah mulai menghubungi polisi akibat meningkatnya jumlah kerumunan.
“Saya memberi tahu polisi tetapi tidak ada yang datang,” ungkap salah seorang karyawan yang tidak memberikan identitasnya.
Pukul 21.16, 29 Oktober 2022
Seorang livestreamer lokal mengaku mendatangi kantor polisi terdekat dan berupaya memperingatkan bahwa jumlah pengunjung sudah sangat padat.
“Polisi mengabaikannya,” kata dia dalam video streaming yang kemudian dihapus.
Pernyataan itu juga dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Kepolisian Nasional, Yoon Hee-keun, pada Selasa (1/11).
ADVERTISEMENT
Yoon mengatakan, polisi telah menerima banyak laporan masuk yang mengindikasikan adanya bahaya di kawasan tersebut. Sayangnya, mereka menyikapi laporan-laporan itu dengan cara yang ia sebut ‘tidak memadai’.
Pukul 22.00, 29 Oktober 2022
Menurut keterangan para saksi mata, kerumunan yang berada di bagian atas gang menanjak di sebelah Hotel Hamilton mulai berjatuhan.
Orang-orang yang berada di bagian bawah tidak bisa keluar, sebab ada orang yang datang dari arah lain – yaitu mereka yang baru datang dari pintu keluar stasiun kereta bawah Itaewon 1 dan 2, serta keluar dari pintu masuk utama Hotel Hamilton.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang saksi mata yang turut terlibat dalam kerumunan, Jarmil Taylor (40). Ia merupakan prajurit militer AS yang malam itu sedang tidak bertugas dan ingin turut merayakan Halloween di Itaewon.
ADVERTISEMENT
Taylor menuturkan, kerumunan yang berada di bagian atas gang memaksa turun, meski jalanan sudah penuh sesak. Akibatnya orang-orang di depan langsung terjebak, tertindih, hingga terinjak-injak.
“Sesaat setelah mereka berhasil berpindah keluar dari kerumunan, hal itu mulai terjadi. Semua orang mulai berjatuhan di atas satu sama lain seperti domino,” jelas dia.
Sekitar Pukul 22.15 — 22.22, 29 Oktober 2022
Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mulai menerima banyak panggilan. Kebanyakan laporan itu mengatakan soal banyaknya kerumunan yang tertindih di Itaewon.
Pihaknya langsung mengirimkan responden pertama antara pukul 22.15 dan 22.27.
Panggilan dari orang-orang yang mengaku kesulitan bernapas terus berdatangan. Sebanyak lebih dari 81 permintaan bantuan muncul pada 22.43, otoritas lalu mengerahkan perintah tanggap darurat tahap pertama.
ADVERTISEMENT
Korban yang kekurangan oksigen mulai tampak tergeletak di jalanan. Ketika tim tanggap darurat tiba, mereka langsung memberikan bantuan pernapasan buatan (CPR) kepada orang-orang itu, namun tak lama merasa kewalahan akibat terlalu banyak korban.
Pihaknya pun meminta warga yang berada di sekitar untuk ikut membantu.
Pukul 23.13, 29 Oktober 2022
Ini adalah momen krusial di mana korban jiwa mulai berjatuhan.
Pihak Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mengeluarkan perintah tanggap darurat tahap kedua. Perintah ini langsung meningkat ke tahap tiga hanya berselang beberapa menit, yakni pukul 23.50.
Presiden Yoon Suk-yeol menerima laporan ini dan langsung memerintahkan otoritas untuk segera mengirimkan tim bantuan medis ke Itaewon dan mengawasi berjalannya operasi tersebut.
Di lokasi kejadian, tim tanggap darurat beserta tim medis berjuang untuk menyeret korban yang tertindih untuk keluar dari himpitan mayat di gang-gang kecil.
ADVERTISEMENT
“Kami menarik mereka keluar tetapi kami tidak bisa karena semua orang ini berdesak-desakan dan itu menciptakan banyak beban,” ungkap Taylor.
Akibat dari terlalu padatnya kerumunan dan sedikitnya jumlah tim medis dan tanggap darurat kala itu, mereka mengaku tidak dapat mengeluarkan semua orang dari kerumunan hingga lewat tengah malam.
“Itu adalah waktu yang lama bagi orang-orang yang terjebak di sana untuk tidak bernapas,” kata salah seorang saksi mata lainnya yang ikut berhimpitan, kata Dane Beathard.
Pukul 01.00 Dini Hari, 30 Oktober 2022
ADVERTISEMENT
Polisi beserta tim tanggap darurat dan medis berupaya untuk memindahkan orang-orang dari tempat kejadian, tetapi kerumunan terlalu padat dan tidak mudah dibubarkan. Pihaknya memerintahkan seluruh kelab dan restoran di daerah itu untuk segera ditutup.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini, tim tanggap darurat telah menarik sejumlah orang dari kerumunan dan dengan bantuan orang sekitar, berusaha untuk memberikan CPR.
Tetapi, tampaknya sebagian besar kerumunan berada di bawah pengaruh alkohol, sehingga tidak langsung menyadari kehadiran ambulans dan korban-korban sekitarnya yang berjatuhan.
Mereka tetap melanjutkan pestanya — menurut saksi mata, beberapa di antara mereka bahkan memilih untuk merekam dibandingkan menolong orang sekitar.
“Ada lebih dari 50 orang yang tergeletak, tapi saya tidak bisa melihat mereka karena pemandangannya mengerikan,” kata seorang saksi mata bermarga Choi.
Ia menambahkan, hampir tidak ada orang yang dia berikan CPR dapat diselamatkan nyawanya.
Pukul 02.00 Dini Hari, 30 Oktober 2022
Kerumunan warga dibubarkan dan Yoon melarang siapa pun kecuali pejabat dan petugas medis memasuki Itaewon. Satu jam kemudian, unit pemadam kebakaran melaporkan sejumlah 120 orang telah tewas dan memperkirakan angkanya akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan banyak di antara mereka yang ketika diselamatkan, sudah berada dalam kondisi kritis.
Stasiun kereta bawah tanah Itaewon dengan cepat dipadati kerumunan, sebab mereka ingin bergegas pergi.
Pukul 03.50 pagi, otoritas mengerahkan bus tambahan untuk mempercepat warga meninggalkan saksi bisu tragedi mematikan itu. 10 menit kemudian, pemadam kebakaran kembali melaporkan peningkatan korban jiwa menjadi 146 orang dan 150 lainnya luka-luka.
Pukul 09.45 pagi, 30 Oktober 2022
Dalam sebuah pidato nasional yang disiarkan televisi lokal, Yoon menyayangkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, tragedi itu seharusnya tidak pernah terjadi dan ia menjanjikan penyelidikan penuh terkait penyebab berjatuhannya para korban jiwa.
1 November 2022
Laporan terbaru terkait jumlah korban tewas mencapai 156 orang. Sebagian besar terdiri dari perempuan muda berusia belasan hingga 20-an. Mereka diduga tewas akibat terhimpit, tertindih, dan kekurangan oksigen.
ADVERTISEMENT
Puluhan orang lainnya luka-luka dan beberapa masih dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit. Tragedi Itaewon menjadi salah satu peristiwa mematikan terparah dalam sejarah Korea Selatan.