Kronologi Tragedi Tewasnya Santri Ponpes Gontor karena Dianiaya Senior

8 September 2022 14:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Orang tua AM santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 menunjukkan foto putranya di kediamanannya Kalidoni Palembang, Sumsel. Kamis (8/9/2022). Foto: Feny Selly/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua AM santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 menunjukkan foto putranya di kediamanannya Kalidoni Palembang, Sumsel. Kamis (8/9/2022). Foto: Feny Selly/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tewasnya Albar Mahdi (17), menuai sorotan publik. Albar merupakan santri Ponpes Gontor kelas XI (setingkat SMA). Dia tewas dianiaya oleh seniornya saat acara kemah Kamis-Jumat di lapangan pramuka lingkungan Ponpes Gontor.
ADVERTISEMENT
Kematian Albar Mahdi ini awalnya dipermasalahkan oleh ibunya, Siti Soimah. Soimah merasa kematian anaknya itu janggal. Dokter di RS Gontor bahkan mengeluarkan surat kematian menyebut Albar meninggal karena sakit.
Seperti apa kronologi meninggalnya Albar Mahdi? 22 Agustus 2022 Albar Mahdi dan rekan-rekannya termasuk seniornya hendak mempersiapkan acara rutinan kemah Kamis-Jumat di lingkungan ponpes Gontor.
Surat keterangan kematian AM santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, dari RS Yasyfin Darussalam Gontor. Foto: Abdulah Toriq/Urban Id via kumparan
Namun karena ada kesalahpahaman mempersiapkan bekal alat kemah, dia diduga dianiaya oleh dua orang seniornya hingga tewas.
06.45 WIB AM dinyatakan meninggal dunia. Namun kabar kematian AM baru dikabarkan ke orang tuanya mendapatkan kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.
23 Agustus 2022 Jenazah A diantar oleh seseorang perwakilan Gontor ke Palembang. Perwakilan itu bernama Ustaz Agus.
ADVERTISEMENT
Di hadapan pelayat yang memenuhi rumahnya, ustaz Agus itu menyampaikan bahwa AM terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). AM dalam hal ini adalah ketua Perkajum.
Orang tua merasa ada yang aneh karena jenazah AM masih mengeluarkan darah dan harus mengganti kafan dua kali sebelum dimakamkan.
24 Agustus 2022 Keluarga berkirim surat ke pengurus Ponpes Gontor menanyakan detail kematian anaknya. Surat itu tak mendapat respons dari Gontor hingga 31 Agustus 2022.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono, saat memberikan keterangan hasil dari olah TKP di Ponpes Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
4 September 2022 Ibu AM, Siti Soimah, memutuskan mengadu permasalahan ini ke pengacara kondang Hotman Paris. Kebetulan saat itu Hotman Paris sedang berkunjung ke Palembang.
Curahan hati Soimah viral karena diunggah di akun Instagram Hotman Paris.
Di hari yang sama, Polres Ponorogo langsung mengusut kasus itu. Mereka mendatangi Ponpes Gontor. 5 September 2022 Ponpes Gontor mengeluarkan pernyataan resminya. Mereka meminta maaf dan mengakui ada penganiayaan yang menyebabkan AM tewas.
ADVERTISEMENT
Santri yang terlibat penganiayaan itu dipecat. Mereka menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
6 September 2022 Polisi memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya adalah dokter di RS Gontor. Dokter diperiksa karena di surat kematian AM, tertulis bahwa santri asal Palembang itu meninggal karena penyakit tidak menular, bukan karena penganiayaan. Di tanggal yang sama, polisi terbang ke Palembang untuk mengautopsi jenazah AM.
8 September 2022 Autopsi terhadap jenazah AM dilakukan. Sementara itu, polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan terduga pelaku.