KSAD Bentuk Tim untuk Awasi Prajurit Tak Netral Selama Pilkada

15 Januari 2018 12:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal TNI Mulyono (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal TNI Mulyono (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
TNI akan melakukan pengawasan pada anggotanya di tahun politik. Banyaknya purnawirawan yang terjun ke politik membuat TNI AD harus menjamin netralitasnya selama pilkada.
ADVERTISEMENT
"Ke depan sebagai jaminan bahwa TNI AD khususnya dan TNI pada umumnya, maka saya membentuk suatu pengawas untuk memonitor hal itu," ujar KSAD Jenderal TNI Mulyono di Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Mulyono mengatakan, TNI sebenarnya sudah memberikan instruksi agar seluruh personelnya netral dan tak ikut berpolitik. Namun kenyataannya masih ditemukan oknum yang memilik berpolitik meski sudah dilarang. Tugas pengawas adalah memantau kemungkinan tersebut.
"Dalam hal ini aplikasinya adalah saya memberdayakan unsur-unsur intelijen kita untuk memantau sampai ke tengah-tengah masyarakat, mereka memberikan laporan kepada kita sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan. Jadi ada pengawasan khusus, itu adalah wujud dari keseriusan kita," jelas Mulyono.
Meski begitu, pengawas ini tak bekerja sama dengan Bawaslu karena bertugas mengawal secara internal.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak terstruktur dalam pengawas pemilu, tetapi ini adalah untuk kepentingan TNI AD dalam rangka memberikan jaminan kepada masyarakat," imbuh dia.
Tak ada lokasi khusus yang akan diawasi tim ini. Namun, beberapa yang mendapat perhatian adalah sejumlah daerah yang sedang melangsungkan pilkada.
"Dengan situasi ini mungkin kita pantau terus, tapi secara spesifik ya namanya persaingan dan konteks politik barangkali wajar ada isu-isu untuk memenangkan calon. Tapi itu kan dinamika politik, semua daerah harus kita waspadai terutama daerah-daerah yang memang melangsungkan pilkada," kata Mulyono.