news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

KSAD: Hanya Beberapa Negara yang Melakukan dan Melawan Gerilya

29 Februari 2024 19:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengingatkan kembali fungsi utama TNI AD adalah pertempuran dan pembinaan teritorial. Ia meminta para pimpinan TNI AD untuk berpegang teguh pada hal itu.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana itu pertempuran? Ini yang jarang orang ingat kembali. Kita harus selalu ingat ancaman kita, tuh, apa. Yang sekarang bagaimana, yang ke depan bagaimana, kira-kira nanti berapa puluh tahun ke depan itu bagaimana, bagaimana mengatasinya," kata Maruli dalam Rapim TNI AD di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2).
Maruli menyebut jika sudah memahami ancaman macam apa yang akan dihadapi, yang selanjutnya harus dipikirkan adalah latihan dan perlengkapannya.
"Barulah muncul latihannya, perlengkapannya dan sebagainya. Barulah ini kita praktikkan, kita evaluasi terus apakah betul latihan kita? Apakah betul perlengkapan kita?" ujarnya.
Menurutnya, ada pihak yang merasa cara latihan hingga peralatan yang dimiliki sudah bagus. Padahal, belum tentu yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan dan situasi.
ADVERTISEMENT
"Hanya kita yang punya persoalan sampai detik ini yang mungkin hanya beberapa negara yang melakukan gerilya, melawan gerilya. Kalau saya lihat di negara-negara lain itu udah semi dibiarkan," ungkapnya.
"Kalau kita terus mencoba mengatasinya, ada beberapa negara tetangga itu bahkan tentara boleh masuk biarkan aja kehidupannya seperti itu. Kalau kita bagaimana caranya terus bisa menguasai daerah tersebut," lanjutnya.
Selain itu, Maruli menyoroti peralatan TNI AD yang kurang memadai. Padahal, ada peralatan yang seharusnya sudah dimiliki TNI AD.
"Banyak perlengkapan-perlengkapan yang seharusnya kita sudah punya dari 5-10 tahun yang lalu, ternyata sampai dengan sekarang, mungkin beberapa tahun ke belakang kita enggak punya alat-alat itu," pungkasnya.