KSAD Maruli Tanggapi Pidato Mega soal TNI-Polri Jangan Intimidasi Rakyat

5 Februari 2024 12:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berjalan untuk mengikuti upacara serah terima jabatan dari KSAD lama ke pejabat baru di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat (1/12/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berjalan untuk mengikuti upacara serah terima jabatan dari KSAD lama ke pejabat baru di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat (1/12/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menanggapi pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta TNI dan Polri untuk tak mengintimidasi rakyat selama penyelenggaraan Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Mega dalam pidatonya di acara konser Salam Metal di GBK, Jakarta, 3 Februari lalu.
Bagaimana Maruli menanggapi hal itu?
"Kalau pendapat saya, kalau memang tidak ada hal yang dilaporkan, ya saya menganggap itu tidak ada. Kalau memang ada, saya sampaikan tadi bahwa kalau menganggap bahwa pelaporan itu memerlukan waktu banyak, sampaikan saja," ujar Maruli kepada wartawan usai acara perayaan Natal TNI AD di Balai Kartini, Jaksel, Senin (5/2).
Ia mengaku sulit menindaklanjuti hal yang bersifat tuduhan. Namun jika ada bukti berupa video, ia tak akan ragu menindak.
Jenderal bintang 4 itu pun menyarankan Mega untuk menyampaikan bukti-bukti dari tuduhan yang disebut dalam pidatonya itu sehingga dirinya bisa memiliki dasar untuk memanggil orang-orang yang terlibat.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri pelantikan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Kalau memang mau lebih resmi bisa laporan atau disampaikan ada kejadian di mana kita kan coba tindak lanjut nanti. Jadi kalau sekarang ada omongan intimidasi itu enggak tau di mana sulit juga kita tahunya. Tapi kalau ada bukti suara, foto, saksi dan segala macamnya, mudah-mudahan kita akan cepet ada dasarnya manggil orang," kata menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ini.
ADVERTISEMENT
Megawati: Hei Polisi-Tentara, Jangan Intimidasi Rakyatku!
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pidato di Konser Salam Metal GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2). Foto: Dok. PDIP
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi masyarakat jelang dan saat pemilu.
"Hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku," kata Megawati di depan pendukung Ganjar-Mahfud di GBK, Sabtu (3/2).
Mega menegaskan sebagai partai sah maka PDIP berhak mengikuti pemilu tanpa mendapat intimidasi.
"Pemilu langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian, ingat!" tegas Mega.
"Jadi kalau mulai hari ini ibu ndak mau lagi dengar, memangnya polisi itu sopo toh yo? Ayo. Jangan sok aksi, lho. Panglima itu sopo yo?" sambung dia.
Pada kesempatan ini Mega meminta pendukung Ganjar-Mahfud bekerja maksimal pada pemilu. Tujuan Mega agar paslon 03 bisa menang satu putaran.
ADVERTISEMENT
Kampanye akbar Ganjar-Mahfud di GBK bertajuk Konser Salam Metal. Mega dan Ketum pendukung paslon 03 Ganjar-Mahfud hadir pada kampanye akbar ini.