KSAD Singgung Banyak Prajurit Gugur di Papua: Kaki Saya Dingin Dengar Beritanya

29 Februari 2024 20:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengungkapkan banyak prajuritnya yang gugur selama bertugas menjaga keamanan di Papua. Ia mengatakan, dalam setahun ada 25 prajurit yang gugur dan 27 prajurit menderita luka tembak.
ADVERTISEMENT
"Luar biasa. Saya sudah lama meninggalkan kesatuan tempur. Di Paspampres tidak pernah terlalu detail mendengar berita anggota di Papua. Kembali saya ke Kostrad itu kaki saya sering dingin-dingin kalau dengar berita itu," kata Maruli dalam Rapim TNI AD di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2).
Menurut Maruli, berita gugurnya prajurit mengingatkannya pada masa ketika masih Mayor dan Kapten. Ia mengaku sakit di pangkatnya yang saat ini harus mengantar prajurit baik yang gugur maupun yang terluka.
"Karena kita di tataran kebijakan. Kita salah kebijakan orang meninggal," tegasnya.
Sebagai pemegang kebijakan, Maruli mengatakan keputusan apa pun yang diambil akan berdampak kepada prajurit di lapangan.
"Tapi kalau kebijakan gara-gara harusnya bikin drone kita belikan alat yang tidak berfungsi misalnya, orang mati," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk tahun ini, meski baru mau memasuki bulan ketiga, sebanyak satu prajurit gugur dan tiga prajurit menderita luka tembak. Namun, ia meminta agar data tersebut dihitung lagi karena laporan yang masuk tidak langsung ke TNI AD, melainkan ke Mabes TNI.
"Perlawanan anggota kita setelah kita siapkan, kalau dibilang lebih baik kayaknya kita membandingkan dulu, ya. Tingkatkanlah latihan sudah mulai fokus, sekarang lagi sudah mulai di Situ Lembang selama satu bulan, perlengkapan kita lengkapi, mudah-mudahan kita bisa menghasilkan yang lebih baik," pungkasnya.