Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
KSAD soal Tenggelamnya Kapal Kodam Jaya: Bukan Berarti Alat Kami Jelek
13 Maret 2018 11:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Mulyono akan menginvestigasi penyebab tenggelamnya Kapal Kodam Jaya di perairan Kepulauan Seribu, pada Senin (11/3) lalu. Saat itu kapal tersebut mengangkut 50 prajurit untuk persiapan acara Ulang Tahun Persatuan Istri prajurit di Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Mulyono menyebut tenggelamnya kapal milik TNI AD itu merupakan musibah yang tidak diduga. Meski begitu, ia akan melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut.
“Bukan kita jadikan suatu kita persoalkan berarti alatnya jelek belum tentu ya. Semua kita investigasi persoalannya apa masalahnya apa,dari permasalahan itulah kita belajar” kata Mulyono di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (13/3).
Mulyono meminta agar insiden tenggelamnya kapal itu tak disimpulkan sebagai cerminan buruknya alutsista milik TNI AD. Namun, ia menyebut akan tetap menerima kritik dari siapa pun terkait peristiwa itu.
“Jadi jangan kita ngomong berarti alatnya jelek, belum tentu. Jadi ndak apa-apa. Itu musibah, saya terima ya kalau ada orang bicarakan sebagainya. Oke enggak apa-apa. Masukan yang positif boleh kita terima tetapi saya tetap berpedoman kepada hasil investigasi,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, diungkapkan Mulyono, dia belum mendapat laporan resmi soal kejadian yang melanda kapal milik Kodam Jaya tersebut. Selain itu, Mulyono berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi di tubuh TNI AD.
“Saya tidak bisa mengatakan seperti apa, karena saya belum mendapat laporannya. Tetapi saya akan belajar dai musibah itu, saya akan mengevaluasi itu dan ke depan bagaimana tidak boleh terjadi lagi,” pungkasnya.
KMC Komando hanya bisa menampung 31 penumpang dengan 3 awak kapal dan 2 ABK. Namun, kapal yang berangkat dari Dermaga Batalyon Air 4 kawasan Pelabuhan Tanjung Priok itu mengangkut 50 orang prajurit.