KSAU Copot Danlanud Dma-Dansatpom Usai Anggotanya Aniaya Warga Merauke

28 Juli 2021 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersiap dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersiap dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, memutuskan untuk mengganti Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara (Lanud Dma) dan Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Dma.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil Fadjar terkait dengan peristiwa tindak kekerasan yang dilakukan dua oknum anggota TNI AU terhadap seorang warga di Merauke, Papua.
"Setelah melakukan evaluasi dan pendalaman, saya akan mengganti Komandan Lanud JA Dimara beserta Komandan Satuan Polisi Militer Lanud JA Dimara," ujar Fadjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/7).
Fadjar menegaskan pergantian ini sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh 2 oknum anggota Lanud Dma tersebut.
"Penggantian ini adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kejadian yang berlaku, komandan satuan bertanggung jawab atas pembinaan anggotanya," ucap Fadjar.
Meski begitu, Fadjar memastikan bahwa pihaknya akan terus mengusut tindak kekerasan yang dilakukan dua anggota TNI AU tersebut. Fadjar berjanji bahwa penanganan keduanya akan dilakukan secara transparan.
ADVERTISEMENT
"Penanganan perkara ini terus masih berlangsung dan dua pelaku sudah kami tahan dan lalu juga untuk penanganan ini kita lakukan secara transparan dan sesuai aturan," kata Fadjar.
Sebelumnya, Fadjar juga telah menyampaikan permohonan maaf atas nama TNI AU. Terutama kepada seluruh masyarakat Papua.
"Saya selaku KSAU ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada suluh saudara kita di Papua khususnya keluarga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarga," ucap Fadjar.
Fadjar memastikan TNI AU akan melakukan evaluasi dan menindak tegas dua anggota Pomau itu. Ia berharap masyarakat Papua dapat memberikan pintu maaf atas kejadian ini.
Sedangkan aksi penganiayaan itu bermula saat dua anggota Pomau ingin membeli makan di rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke, Senin (26/7).
ADVERTISEMENT
Namun, saat itu di sana mereka mendengar keributan di warung bubur yang lokasinya tidak jauh.
Dua anggota tersebut lalu mendatangi warung bubur tersebut. Di sana pedagang bubur sedang cekcok dengan seorang pria yang diduga mabuk dan berusaha memeras pedagang dan warga di sana.
Melihat hal itu dua anggota TNI tersebut berusaha untuk melerai. Namun, cara mereka dinilai berlebihan dan kasar.
Dalam video, terlihat satu anggota memiting tangan pria tersebut. Ia juga menarik keluar pria itu dan menjatuhkannya di trotoar. Sementara anggota lainnya terlihat menginjak kepala pria yang diduga mabuk tersebut.