Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KSP Tanggapi Sindiran Anies soal Ordal: yang Penting Programnya Bawa Manfaat
14 Desember 2023 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02, Anies Baswedan, sempat menyinggung soal ordal alias orang dalam debat perdana Pilpres 2024. Saat itu, Anies menyebut masalah ordal melunturkan etika.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pernyataan Anies, Plt Deputi IV KSP Wandy Tuturoong mengatakan dalam sejarah organisasi politik atau perusahaan di semua negara selalu ada kedekatan dengan orang-orang yang berkepentingan.
"Yang paling penting adalah kerja atau programnya membawa manfaat buat publik. Dan biar publik juga yang menilai hasilnya," kata Wandy kepada wartawan, Kamis (14/12).
Menurut Wandy, kedekatan di dalam partai politik dapat menunjukkan atau membawa kesinambungan dan stabilitas.
"Baik atau tidaknya hal itu harus dikembalikan pada konstituennya pada akhirnya untuk menilai," ujarnya.
Meski demikian, Wandy mengatakan publik dapat menyuarakan pendapatnya jika jalur ordal tidak membawa kebaikan pada publik.
"Tapi tidak berarti akan selalu seperti itu. Oleh karena itu melalui demokrasi, khususnya pemilu, publik dipersilakan 'mendukung' atau 'menolak' pola-pola seperti itu jika tidak membawa kebaikan pada publik," pungkasnya.
Saat debat peerdana, Anies menyinggung soal ordal saat menanggapi jawaban capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait putusan MK soal batas usia capres-cawapres yang berujung pelanggaran etik.
ADVERTISEMENT
"Fenomena ordal ini menyebalkan. Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomane ordal, mau ikut kesebelasan ada ordal, mau masuk jadi guru ada ordal, daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal," kata Anies di Kantor KPU, Selasa (12/12).
Anies menilai, masalah ordal melunturkan etika. Itu tidak hanya dirasakan masyarakat, tapi tingkat lebih tinggi lagi.
"Ada ordal ke mana-mana yang membuat meritokratik tidak berjalan, etika luntur dan ketika fenomena ordal itu bukan hanya di masyarakat tapi di proses yang paling puncak terjadi ordal," ujarnya.