KTT G20, Jokowi Tekankan Vaksin COVID-19 Harus Dapat Diakses Semua Negara
ADVERTISEMENT
Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Ekonomi Utama (KTT G20 ) resmi dimulai pada hari ini, Sabtu (21/11). Indonesia menjadi salah satu negara yang tergabung dalam KTT tersebut.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hadir secara virtual dalam KTT itu, didampingi sejumlah menterinya. Melalui keterangan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Jokowi dalam forum tersebut menyampaikan sejumlah hal terkait penanganan virus corona.
"Di dalam pertemuan malam ini, Presiden Republik Indonesia dalam pernyataannya antara lain menyampaikan bahwa dunia saat ini melihat dan menanti pertemuan pemimpin negara G20. Dunia menanti kepemimpinan G20 untuk keluar dari krisis kesehatan dan untuk keluar dari keterpurukan ekonomi," kata Retno dalam konferensi pers secara daring di YouTube Setpres.
Retno mengatakan. ada dua pesan yang disampaikan Jokowi dalam forum tersebut, salah satunya terkait ketersediaan vaksin corona yang dapat diakses atau didapatkan oleh semua negara.
"Presiden sampaikan 2 hal yang harus jadi fokus G20 saat ini. Yang pertama adalah pentingnya pendanaan bagi pemulihan kesehatan. Presiden mengatakan bahwa dunia tak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat dan vaksin adalah salah satu amunisinya," kata dia.
"Vaksin harus dapat diakses dan tersedia bagi semua negara tanpa terkecuali," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Retno, Jokowi menyampaikan bahwa komitmen politik negara-negara yang tergabung dalam G20 sangat diperlukan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.
Adapun G20 terdiri dari 19 negara dengan ekonomi terkuat di dunia, yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Inggris Raya, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, serta Uni Eropa.
Sementara poin kedua yang disampaikan oleh Jokowi yakni pentingnya negara-negara untuk bisa memulihkan ekonomi dunia. Ia meminta dukungan sebesar USD 2,5 T agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi.
"Negara berkembang memerlukan fiskal space untuk pemulihan ekonomi," ujar Retno.
Jokowi, kata Reno, menyampaikan dua hal yang harus menjadi perhatian dalam kaitannya terhadap perekonomian. Pertama, pentingnya mendapatkan restrukturisasi utang bagi negara berpendapatan rendah, terutama bagi negara yang memberikan utang yang besar.
ADVERTISEMENT
Lalu kedua, restrukturisasi utang ini dibarengi dengan adanya manajemen utang. "Selain itu presiden menyampaikan perlunya dukungan extraordinary kebijakan fiskal moneter, kebijakan sektor keuangan," pungkasnya.