Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dengan Kekuatan Media dan 189 Ribu Caleg, Koalisi Yakin Jokowi Menang
31 Juli 2018 22:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Joko Widodo bisa mengalahkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam perhelatan Pilpres 2019. Menurut Hasto, dengan dukungan banyak partai dan media yang dimiliki, cukup efektif menjadikan Jokowi --sapaan Joko-- menjabat presiden dua periode.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Jokowi yang mantap diusung PDIP, sudah didukung oleh sembilan partai (termasuk PDIP). Sedangkan Prabowo, sejauh ini baru didukung oleh empat partai, yaitu Demokrat, PAN, PKS, dan Gerindra, partai yang sudah lama mengusungnya menjadi capres.
"Saat ini, ada Partai Golkar, PPP, PKPI, PSI, kemudian PPP, NasDem, PKB, Hanura dan juga PDIP (yang mengusung Jokowi). Sehingga ini juga merupakan gabungan yang khusus, kekuatan langitnya ada, kekuatan medianya sangat kuat," ujar Hasto kepada wartawan di Kebun Raya Bogor, Selasa (31/7).
Tak hanya itu, menurutnya, Jokowi juga memiliki modal ratusan ribu calon legislatif dari 9 partai pendukung yang akan mengantarnya memangku kursi RI-1. Hasto menjelaskan, satu partai bisa memiliki 21 ribu caleg di tingkat DPR RI, provinsi dan kabupaten kota. Dengan adanya 9 parpol yang mendukung Jokowi, maka ada sekitar 189 ribu caleg yang bertugas memenangkan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Intinya, kata Hasto, seluruh parpol dan pertemuan dengan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, saat ini semakin matang bahkan sudah membahas tahap detail strategi operasional kemenangan Jokowi.
"Kekuatan daratnya semua punya caleg mencapai 21 ribu (per partai). Sehingga ini merupakan kekuatan yang cukup efektif, termasuk yang 21 ribu (per partai) sehingga ini merupakan kekuatan fundamental," tutur Hasto.
Kendati demikian, tutur Hasto, PDIP juga tidak akan berhenti untuk terus berdialog dengan sejumlah pihak. Belajar dari kontestasi pilpres sebelumnya, Hasto menganggap dukungan untuk Jokowi pada 2014 lalu begitu sempit, maka untuk saat ini, koalisi Jokowi membutuhkan waktu untuk berkonsolidasi lebih dalam.
"Karena bergabungnya partai-partai politik ini sekarang kekuatannya sudah 62 persen di DPR, sehingga ini akan menopang efektivitas jalannya yang lebih maju lagi dalam mendorong pertumbuhan-pertumbugan ekonomi," ungkap Hasto.
ADVERTISEMENT