Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan sejumlah senior partai akan menggelar pertemuan silaturahmi dengan ketua DPD Golkar se-Indonesia malam ini.
ADVERTISEMENT
Rencananya, pertemuan akan digelar di Solitaire Hotel, Jalan Gading Serpong Boulevard, Tangerang Selatan, Banten. Loyalis Airlangga, Ahmad Doli Kurnia, mengaku heran pertemuan itu dipersoalkan oleh Kubu Bamsoet.
"Saya bingung juga ini, semua apa yang dilakukan Pak Airlangga dibilang tidak fair, kemudian tidak adil, tidak demokratis. Gini lah saya kira siapapun yang ingin menjadi caketum, saya kira ikuti saja aturan main yang sudah ditetapkan oleh panitia penyelenggara dan itu semua pasti berdasarkan AD/ART," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12).
Doli juga menuturkan pertemuan itu sifatnya terbuka, dan tidak ada larangan bagi caketum untuk mengundang senior partai dalam pertemuan dengan DPD.
"Kita juga tahu kok ada kandidat yang undang DPD-DPD II yang lain. Toh kita juga enggak ada persoalkan. Kenapa ketika Pak Airlangga mengundang DPD II dipersoalkan? Ngundang senior dipersoalkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Doli, para senior partai juga sudah menyatakan dukungannya kepada Airlangga. Senior Golkar yang akan hadir di antaranya Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Akbar Tanjung.
"Saya kira permainan ini jangan kayak anak kecil gitu. Kita enggak bisa berkomunikasi, dan bukan tidak bisa, mungkin tidak mau juga komunikasi dengan DPD II terus kemudian melihat orang berkomunikasi kita teriak-teriak enggak fair, enggak adil," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu kandidat bakal calon ketua umum yang juga pendukung Bamsoet, Indra Bambang Utoyo mengkritik langkah Airlangga yang akan mengadakan pertemuan dengan DPD dan senior Golkar malam ini. Menurutnya, manuver Airlangga tersebut karena sama saja dengan mengkondisikan pemilik suara jelang Munas.
"Ini tidak fair sama sekali," kata Indra kepada wartawan, Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT