Kubu Airlangga soal Bamsoet Caketum: Ketum Dikhianati Apalagi Kader

22 November 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kubu Airlangga Hartarto merespons deklarasi majunya Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketum Golkar. Ketua DPP Golkar TB Ace Hasan Syadzily menyebut pihaknya tak pernah menghalangi Bamsoet untuk maju di Munas Golkar.
ADVERTISEMENT
Namun, kubu Airlangga hanya mengingatkan soal komitmen yang pernah disampaikan Bamsoet kepada Airlangga.
"Kami hanya ingin mempertanyakan soal komitmen yang pernah diucapkannya di depan publik soal kesepakatannya untuk memberikan dukungan kepada Pak Airlangga sebagai Ketum Golkar," ujar Ace dalam keterangannya, Jumat (22/11).
Ace mengatakan soal komitmen yang telah dilanggar, kubu Airlangga menyerahkan kepada kader Golkar masyarakat untuk menilai. Namun, kualitas seorang pemimpin harusnya bisa dilihat dari sikap Bamsoet tersebut.
Ace Hasan, politisi Golkar Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Seorang pemimpin itu dilihat dari keteguhannya memegang janji dan komitmen yang sudah diketahui masyarakat luas," lanjut Ace.
Lebih lanjut, kubu Airlangga juga menilai jika Airlangga yang merupakan ketum saja dengan mudah dikhianati Bamsoet, maka bukan tak mungkin ia akan berbuat yang sama kepada kader Golkar lain. Apalagi, Airlangga-lah yang menugaskan Bamsoet sebagai Ketua MPR.
ADVERTISEMENT
"Ketum Golkar saja yang sudah menugaskannya sebagai Ketua MPR berani dikhianati dan tega untuk melanggar janji dan kesepakatan. Apalagi kader-kader Golkar yang menjadi pejuang di akar rumput," tutur Ace.
Selain itu, kubu Airlangga memastikan tidak pernah menghalangi calon lain untuk maju di Munas. Termasuk Bamsoet, atau caketum lain seperti Indra Bambang Utoyo atau Ridwan Hisjam. Menurut dia, ini menunjukkan bahwa Golkar adalah partai yang terbuka dan demokratis.
"Partai Golkar memberikan kesempatan kepada seluruh kadernya yang memenuhi syarat dukungan 30% pemegang suara untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar," tutup Ace.