Kubu Bamsoet Klaim Kantongi 383 dari 560 Suara di Munas

15 November 2019 17:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi pers kubu Bamsoet menanggapi hasil rapimas Golkar. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers kubu Bamsoet menanggapi hasil rapimas Golkar. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Golkar telah mengadakan rapimnas sebagai persiapan munas pemilihan ketum yang akan digelar pada 3-6 Desember 2019. Dalam rapimnas yang digelar kemarin, Kamis (14/11) itu, 34 DPD tingkat I memberikan pandangannya terkait calon ketua umum dan mayoritas memilih Airlangga Hartanto kembali menjadi ketua umum.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menjadi rival Airlangga mengklaim memiliki jumlah dukungan lebih banyak daripada Airlangga. Jubir Bamsoet, Andi Sinulingga, menyebut terdapat 14 DPD tingkat I yang tidak mendukung Airlangga kembali menjabat.
Selain itu, Andi mengklaim terdapat 383 DPD Golkar tingkat II yang telah menyatakan dukungan bagi Bamsoet untuk menjadi ketua umum.
"Bahkan kita sudah ambil, sudah kita peras lagi, kita buang lagi 50 lagi. Kalau kemungkinan ada margin of error nya kita optimistis bisa menang dengan raihan 330 suara pemilih, itu minimal," kata Andi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Untuk itu, Andi ingin pemilihan ketua umum dilakukan dengan demokratis melalui voting. Andi yakin jika pemilihan ketum dilakukan dengan sistem voting, Bamsoet akan keluar menjadi ketum Golkar saat munas nanti.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya, lagi-lagi pemilihan itu harus dibuka dan dilakukan secara luber, langsung bebas rahasia," tuturnya.
Andi menuturkan apabila voting tak dilakukan maka muncul kekecewaan kader yang dapat menimbulkan kerugian bagi partai. Kekecewaan itu, kata dia, dikhawatirkan berujung pada pindahnya sejumlah kader yang memiliki andil besar dalam kemajuan partai.
Namun, kubu Bamsoet belum memikirkan skenario menggelar munaslub (munas luar biasa) jika pemilihan ketum dilakukan secara musyawarah dan Airlangga menjadi pemenang.
"Kalau itu dilakukan, partai Golkar akan kehilangan sumber-sumber resources-nya. Kita tahu partai ini mengandalkan orang untuk memilih partai Golkar, kemarin yang memilih partai Golkar itu hanya 17 % saja. Selebihnya orang memilih caleg, karena caleg masih menjadi ujung tombak voters," tambahnya.
Pemilik suara dalam munas pemilihan ketum Golkar adalah 34 DPD I tingkat Provinsi, 514 DPD II tingkat Kabupaten/Kota, 1 suara DPP, 1 suara dewan pembina, serta 10 organisasi sayap Golkar.
ADVERTISEMENT