Kubu Bamsoet Kritik Airlangga Masukkan Anak dan Ipar Jadi Pengurus DPP

17 Januari 2020 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mantan tim sukses Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Munas pemilihan ketum Golkar kecewa dengan kepengurusan DPP Golkar 2019-2024 yang tidak sesuai semangat rekonsiliasi. Tak hanya itu, susunan DPP juga dituding tak demokratis.
ADVERTISEMENT
Mantan timses Bamsoet, Victus Murin mengatakan, ada beberapa oknum pengurus DPP Golkar yang memiliki hubungan keluarga.
"Kondisi ini berpotensi merusak tatanan Partai Golkar sebagai partai modern dan demokratis, menjadi partai yang keropos fungsi dan perannya, akibat hantu politik nepotisme dan politik dinasti," kata Victus di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (17/1).
"Ada pula oknum-oknum pengurus yang memiliki hubungan keluarga misalnya ayah-anak, kakak-adik, ipar-ponakan dan lain sebagainya," sambung mantan Wasekjen Golkar itu.
Eks timses Bamsoet yang lain Cyrillus Kerong bahkan mengaku mendengar ada anekdot soal singkatan salah satu ormas Partai Golkar yakni AMPI, yang kepanjangannya sebenarnya adalah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia. Hal ini merupakan "sindiran" bagi pengurus di bawah Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
"Kita pernah dengar AMPI, Anak Mantu Ponakan Istri," kelakar Cyrillus.
Cyrillus kemudian memaparkan siapa saja pengurus Golkar yang membuat komposisi DPP penuh nepotisme. Mulai dari Airlangga hingga Bendum terpilih Gito Ganindito.
Keduanya punya anak yang juga ikut menjadi pengurus DPP.
"Ravindra (Ketua DPP) anak Airlangga, Kusuma Judileksono (Ketua DPP) ipar Airlangga. Adanty Kurnia (Wabendum), anak tiri Pak Airlangga. Gito Ganinduto, anaknya Dico Ganindito (Wasekjen)," ujar Cyrillus.
Ia kemudian mencontohkan bagaimana anak Tetty Paruntu, Adrian Jopie Paruntu, bisa menjadi Wasekjen padahal ia tak pernah menjadi kader. Tetty sendiri merupakan Ketua DPD Golkar Sulut.
Tak hanya itu, loyalis Bamsoet ini menyebut, ada kader yang tidak pernah aktif di DPP Golkar lalu tiba-tiba menjadi Ketua DPP atau Wasekjen. Ia mencontohkan Sebastian Salang yang terbilang kader baru di Golkar lalu bisa langsung jadi Wasekjen.
ADVERTISEMENT
"Contoh Sebastian Salang (Wasekjen), dia enggak pernah di Golkar, dia kan dulu di Formappi. Kemudian Hamzah Sangadji dulu di Perindo jadi caleg kemudian kembali (jadi Ketua DPP)," tutupnya.