Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kubu OSO Tepis Penggelapan Rp 200 M: Oesman Sapta Justru Beri Bantuan
18 Januari 2018 21:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Kisruh yang terjadi di internal Partai Hanura masih jauh dari kata selesai. Kubu Oesman Sapta Odang, alias OSO, melakukan perlawanan dengan tidak mengakui munaslub yang digelar kubu Sarifuddin Sudding.
ADVERTISEMENT
Melalui Waketum I Gese Pasek Suardika, kubu OSO menegaskan tidak ada penggelapan dana senilai Rp 200 miliar seperti yang dituduhkan oleh kubu Sudding.
"Terkait dengan tuduhan soal dana, yang pasti di sana ada Wabendum di periode sebelumnya. Karena yang menyampaikan itu bukanlah Wabendumnya. Sehingga jangan sampai informasi itu bias," ujar Pasek saat menyampaikan konferensi pers di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).
Pasek menegaskan justru di bawah kepemimpinan OSO, sistem tata kelola keuangan di Partai Hanura sangat ketat. Sehingga sangat sulit untuk melakukan penggelapan dana partai. "Jangankan untuk urusan besr. Urusan kecil saja harus ada surat tugas," tuturnya.
Anggota DPD RI ini menilai di bawah kepemimpinan OSO, Hanura justru mendapat banyak aliran dana bantuan. Ia meminta seluruh pihak tidak termakan oleh pernyataan-pernyataan dari kubu Sudding.
ADVERTISEMENT
"Malah kebalikannya, beliau (Pak Oesman) turun memberikan bantuan. Jadi logikanya dibalik," ujar dia.
"Istilah kata, kami minum jamu memang pahit tapi menyehatkan. Jadi prinsipnya tata kelola keuangan. Itu saja saya sampaikan," tutup Pasek.
Kubu Sudding hari ini melengserkan OSO sebagai Ketum Hanura. Mereka kemudian memilih Marsekal Madya Purnawirawan Daryatmo sebagai ketum Hanura yang baru. Kubu Sudding menyatakan mekanisme pemilihan ketum yang mereka lakukan sudah sesuai dengan AD/ART partai. Kubu Sudding juga sudah mengklaim mendapat dukungan dari Wiranto.
Dukungan memang diberikan Wiranto meski secara implisit. Menko Polhukam ini menyampaikan pesan, menjelaskan dukungan bagi kubu Sudding melalui pesan yang dibacakan saat munaslub.