Kudeta Bolivia Diduga Akal-akalan Presiden Sendiri demi Dulang Dukungan

1 Juli 2024 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Bolivia Luis Arce menunjuk panglima militer baru di tengah apa yang dikutuk oleh para pemimpin regional sebagai upaya kudeta, di istana pemerintah di La Paz, Bolivia 26 Juni 2024. Foto: REUTERS/Claudia Morales
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Bolivia Luis Arce menunjuk panglima militer baru di tengah apa yang dikutuk oleh para pemimpin regional sebagai upaya kudeta, di istana pemerintah di La Paz, Bolivia 26 Juni 2024. Foto: REUTERS/Claudia Morales
ADVERTISEMENT
Presiden Bolivia Luis Arce dituduh menipu rakyat dengan melakukan upaya kudeta terhadap pemerintahannya sendiri. Itu dilakukan agar Arce mendapat simpati akibat popularitasnya yang merosot.
ADVERTISEMENT
Tuduhan itu disampaikan eks Presiden Bolivia, Evo Morales. Awalnya, Morales adalah sosok yang percaya gerakan 200 tentara ke gedung pemerintahan adalah upaya kudeta terhadap Arc.
Akan tetapi pada Minggu (30/6) Morales berubah pikiran. Dia yakin Arce adalah otak dari kudeta itu sendiri demi menyelamatkan dukungan politik.
Evo Morales. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
"Arce tidak menghargai kebenaran, menipu kami, berbohong, tak hanya kepada rakyat Bolivia, tetapi seluruh dunia," ucap Morales seperti dikutip dari Associated Press.
Morales kemudian meminta digelarnya investigasi independen terhadap upaya kudeta di Bolivia pekan lalu.
Jenderal Bolivia Juan Jose Zuniga dihadirkan setelah penangkapannya oleh pihak berwenang karena upaya kudeta di La Paz, Bolivia 26 Juni 2024. Foto: REUTERS/Claudia Morales
Morales pun kini mendukung Jenderal Juan Jose Zuniga yang ditangkap akibat dituduh sebagai otak kudeta. Zuniga telah memberi tahu pihak berwenang bahwa Arce mengkhianatinya.
"Presiden berkata pada saya: situasinya kacau, sangat kritis. Penting untuk meningkatkan popularitas saya," kata Morales menirukan kesaksian Zuniga.
ADVERTISEMENT
Apa yang dikatakan Morales turut digaungkan oleh Argentina, negara tetangga Bolivia. Pemerintahan Argentina mengaku mendapat laporan intelijen bahwa kudeta di Bolivia adalah kecurangan.
Menteri Kepresidenan Bolivia, Maria Nela Prada, membela Arce usai tudingan Morales yang dibenarkan Argentina. Dia meminta Morales tak menjadi boneka kelompok imperialisme dan fasis kanan.
"Apa yang saya lebih kecam adalah warga seperti Evo Morales, yang mengeklaim sebagai orang kiri, mengalami fluktuasi ideologi akibat kudeta gagal di negara kami," kata dia.