Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan salah satu negara kepulauan di Afrika Tengah, São Tomé dan Príncipe , dilaporkan gagal.
ADVERTISEMENT
Percobaan kudeta dilakukan oleh kelompok pemberontak yang berupaya menyerang markas besar tentara di negara itu.
Kabar ini disampaikan oleh Perdana Menteri São Tomé and Príncipe, Patrice Trovoada, pada Jumat (25/11). Dalam video itu, tampak Trovoada sedang dia duduk di meja dan memperingatkan penduduk serta komunitas internasional terkait upaya kudeta tersebut.
Trovoada menuturkan, sejumlah empat orang — termasuk mantan presiden Majelis Nasional yang tak lagi menjabat, menyerbu pasukan bersenjata di sebuah barak pada malam hari sebelumnya.
“Ada upaya kudeta yang dimulai sekitar pukul 00:40 pagi dan berakhir tak lama setelah pukul 6 pagi,” ucap Trovoada, seperti dikutip dari AFP.
“Salah satu dari mereka adalah mantan perwira militer yang mencoba kudeta pada tahun 2009,” imbuh pria berusia 60 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Kericuhan itu juga disaksikan oleh salah seorang warga yang berbicara dengan syarat anonim. Ia mengatakan telah mendengar suara tembakan senjata otomatis dan berat, serta ledakan selama dua jam di dalam markas besar tentara yang terletak di ibu kota negara tersebut.
Belum dapat dipastikan apakah upaya kudeta yang gagal itu menelan korban jiwa atau mengakibatkan kerusakan. Namun, negara kecil dengan produsen utama biji cokelat dan kopi itu baru menyelenggarakan pemilu pada 25 September lalu.
Pada pemilu tersebut, partai berkuasa di São Tomé and Príncipe, Independent Democratic Action (ADI), berhasil mengantongi suara mayoritas – 30 dari 55 kursi parlemen yang diperebutkan. Kemenangan ADI melancarkan jalan bagi Trovoada untuk kembali ke tampuk kekuasaan yang ketiga kalinya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Trovoada sempat menduduki posisi ini pada Februari 2008-Juni 2008, Agustus 2010-Desember 2012, dan kembali terpilih pada November 2014-Desember 2018.
ADI adalah salah satu dari dua partai besar yang bersaing bersama Movement for the Liberation of São Tomé and Príncipe (MLSTP-PSD) sejak negara itu merdeka dari Portugis pada 1975.
Pada pemilu terbaru, ADI memenangkan 35.549 suara melawan MLSTP-PSD dengan 25.331 suara.
São Tomé and Príncipe adalah negara yang terletak di Teluk Guinea, secara geografis berdekatan dengan garis ekuator. Negara berpopulasi hanya 215.000 penduduk ini masuk ke dalam kategori 20 negara termiskin di dunia dan bergantung pada bantuan internasional.
Tetapi, menurut beberapa media lokal, São Tomé and Príncipe banyak dipuji oleh negara lain atas stabilitas politik dan demokrasi parlementernya.
ADVERTISEMENT