Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KUM soal Salah Nama di Backdrop Deklarasi Amien Capres: Teknis Saja
30 Juni 2018 14:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kesalahan penulisan nama terjadi di deklarasi Amien Rais menjadi capres Pilpres 2019 yang diadakan Koalisi Umat Madani (KUM). Kesalahan tersebut terletak pada backdrop yang tertulis 'Deklarasi Koalisi Umat Madani "Meminta" Prof. Dr. Amin Rais Menjadi Presiden RI 2019-2024 '.
ADVERTISEMENT
Nama Amien tertulis dalam backdrop tersebut tak memakai huruf e. Terkait kesalahan tersebut, Ketua KUM Letjen (Purn) Syarwan Hamid mengatakan hanya kesalahan teknis dan tidak menghilangkan esensi dukungan koalisi umat untuk mendukung Amien.
"Ah itu kesalahan teknis saja, kan bisa saja mendengar suaranya Amien Rais. Saja juga enggak tahu apakah Amien Rais atau apa. Tapi kalau disebut Amien Rais orangnya itulah," ujar Syarwan sembari tertawa usai deklarasi di Aula RM Al-Jazeera, Polonia, Jakarta Timur, Sabtu (30/6).
Ia menyebut panitia telah menyiapkan acara ini secara maksimal. Adanya kesalahan teknis menurutnya hal yang wajar sebagai manusia. "Eggak ada masalah (kesalahan nama itu)," ucapnya.
Terkait acara ini, Koalisi Umat Madani mendeklarasikan dukungan pada Amien Rais untuk menjadi capres di Pemilu 2019. Pengalaman Amien dalam memimpin sejumlah lembaga menjadi penguat dukungan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pengalaman beliau sebagai ketua MPR, sebagai ketua partai, Ketua Muhammadiyah, kemudian sebagai Dewan Penasihat 212, itu adalah sesuatu yang membuktikan bahwa beliau orang yang dipilih oleh sekian banyak orang sebagai pemimpin. Dan Insya Allah kasus korupsi saya tidak pernah dengar Pak Amien Rais punya kasus itu. Jadi kita sepakat untuk mengusung Pak Amien Rais," kata Syarwan dalam sambutanya.
Selain itu, KUM juga melihat Amien memiliki peluang untuk menumbangkan calon petahana, Joko Widodo. Keyakinan itu muncul terinspirasi dengan kemenangan Mahathir Mohamad dalam pemilihan PM Malaysia.