Kunjungan ke Israel pada 2018 Viral Lagi, Gus Yahya Bilang demi Perdamaian

18 April 2024 16:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Yahya Cholil Staquf dan PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu di kantor PM di Yerusalem pada 14 Juni 2018.  Foto: Haim Zach/GPO Israel
zoom-in-whitePerbesar
KH Yahya Cholil Staquf dan PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu di kantor PM di Yerusalem pada 14 Juni 2018. Foto: Haim Zach/GPO Israel
ADVERTISEMENT
Kunjungan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf ke Israel pada 2018 kembali viral di media sosial belakangan ini di media sosial X. Soal ini, Gus Yahya angkat bicara.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Gus Yahya menjelaskan kunjungan itu untuk menyerukan perdamaian. Semua jalan terbuka untuk menyelesaikan konflik yang dipicu oleh pendudukan Israel sekutu Barat di bumi Palestina.
"Semuanya adalah ikhtiar, ya namanya ikhtiar semua yang mungkin harus kita tempuh, semua peluang yang ada harus kita masukin," ujar Gus Yahya menjawab pertanyaan wartawan di sela acara halalbihalal di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
Pada 2018 lalu, kunjungannya ke Israel sempat menuai polemik. Ia memenuhi undangan untuk menjadi penceramah di sana. Saat itu, Gus Yahya belum menjabat Ketum PBNU.
Gus Yahya saat menjadi pembicara di acara American Jewish Committee di Israel, Juni 2018. Foto: Dok: YouTube American Jewish
Video terkait itu diunggah oleh American Jewish Committee (AJC) pada Senin (12/6/2018). AJC merupakan organisasi yang menyuarakan advokasi perjuangan umat Yahudi secara global. Hal ini yang kemudian menuai polemik.
ADVERTISEMENT
Selama di Israel, Gus Yahya dan rombongan juga diterima PM Benjamin Netanyahu di kantornya di Yerusalem pada 14 Juni.
Yahya Cholil Staquf (ketiga kanan) dan rombongan bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu (keempat kanan) di kantornya di Jerusalem pada 14 Juni 2018. Foto: Twitter/@netanyahu

PBNU Serukan Perdamaian

Gus Yahya juga mengatakan, PBNU diberikan kesempatan berbicara di depan konferensi global Yahudi seluruh dunia. Hal ini yang dimanfaatkan PBNU untuk meminta perdamaian.
"Kita ingatkan tentang rahmat, kita ingatkan tentang prinsip keadilan yang menjadi ajaran semua agama, dan menjadi prinsip-prinsip moral dari kemanusiaan," ucap mantan jubir Presiden Gus Dur ini.

Gus Yahya Bertemu Netanyahu

Gus Yahya menyatakan, kala itu dia juga diminta bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuannya ia juga menyampaikan untuk meminta perdamaian.
"Saya diminta ketemu dengan Netanyahu waktu itu, artikulasi saya sama, kita minta ada perdamaian," tutur kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (pegang mikrofon) dalam Halalbihalal dan Konferensi Pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Saat itu Netanyahu sempat bertanya soal sikap Indonesia terhadap Israel, Gus Yahya tegas menyatakan Indonesia berpihak pada Palestina.
"Terus terang saya ditanya tentang bagaimana sikap Indonesia terhadap Israel, saya bilang ndak akan berubah sampai ada titik terang untuk jalan keluar bagi masalah Palestina, saya sampaikan dengan terus terang," pungkasnya.
Polemik soal Gus Yahya ke Israel, bisa dicek di sini.