Kunjungan PM Jepang ke Indonesia: Beri Pinjaman Rp 6,7 T hingga Sepakati TCA

21 Oktober 2020 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kedua kiri) bersama Madam Suga Mariko (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Foto: Setpres-Laily Rachev/HO ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kedua kiri) bersama Madam Suga Mariko (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Foto: Setpres-Laily Rachev/HO ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali menerima kunjungan tamu negara setelah pembatasan kunjungan dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan First Lady Mariko menjadi kunjungan tamu negara pertama yang diterima Presiden Joko Widodo. Keduanya diterima Jokowi di Istana Bogor.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara kedua yang dikunjungi Yoshihide Suga dan istrinya usai dilantik pada September 2020 lalu. Sehari sebelumnya, Suga berkunjung ke Vietnam pada 18-19 Oktober.
Melalui kunjungannya ke Indonesia, Suga membahas sejumlah perjanjian kerja sama yang disepakati oleh kedua negara.
Berikut kumparan rangkum sejumlah kesepakatan dan perbincangan yang terjadi dalam pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.
Kunjungan PM Jepang: di Indonesia Pakai-Masker di Vietnam Tak Pakai
Setibanya di Jakarta, Suga dan Mariko kompak mengenakan masker dan menjalankan protokol kesehatan ketat. Hal itu sedikit berbeda saat kunjungannya ke Vietnam beberapa waktu lalu. Saat diterima PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Suga dan istrinya sama sekali tidak menggunakan masker. Begitu pula dengan Nguyen dan istrinya, Tran Thi Nguyet Thu.
ADVERTISEMENT
Masker yang merupakan barang yang diwajibkan WHO untuk dipakai saat pandemi virus corona, bahkan tak dikenakan pasangan kenegaraan Jepang Vietnam saat berfoto sekali pun. Keduanya juga terlihat tidak menjaga jarak satu sama lain.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Madam Suga Mariko menuruni tangga pesawat setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/10). Foto: Setpres-Kris/HO ANTARA FOTO
Bermasker dan Tak Salaman, Jokowi Sambut PM Jepang Yoshihide Suga
Demi menekankan pentingnya untuk menerapkan protokol kesehatan kepada rakyatnya, Jokowi dan ibu negara Iriana Jokowi tetap mengenakan masker saat menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan First Lady Mariko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Tidak hanya masker, saat menyambut kedatangan Suga dan Mariko pun Jokowi dan Iriana kompak untuk tidak berjabat tangan. Penerapan protokol kesehatan kembali ditunjukkan Jokowi saat mereka mengikuti sesi foto bersama dengan kedua tamunya. Jokowi dan istri memilih untuk menjaga jarak saat sesi foto dilakukan.
ADVERTISEMENT
Jokowi dan PM Suga Sepakat TCA Jepang-Indonesia Rampung dalam Satu Bulan
Kedua pemimpin, baik Presiden Jokowi mau pun PM Jepang Yoshihide Suga, sepakat agar Travel Corridor Arrangement (TCA) atau pengaturan perjalanan antara RI-Jepang dapat segera dirampungkan setidaknya dalam tempo satu bulan ke depan.
"Saya dan PM Suga sepakat mengenai pentingnya pembentukan travel corridor arrangement bagi bisnis esensial," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama dengan PM Suga.
Demi mempercepat penyelesaian TCA, Jokowi dan Suga menugaskan kedua Menlu untuk memulai negosiasi.
"Kami juga sepakat menugaskan Menlu Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo dan istrinya Iriana menyambut Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat berkunjung ke Istana Kepresidenan di Bogor, Selasa (20/10). Foto: Setpres/Handout via REUTERS
Jepang Beri Pinjaman Setara Rp 6,9 T ke Indonesia untuk Tanggulangi Bencana
Besarnya dampak pandemi corona kepada Indonesia, membuat pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan sejumlah pinjaman. Pinjaman sebesar 50 miliar yen atau setara Rp 6,9 triliun, diberikan PM Suga untuk memastikan Indonesia dapat tetap konsisten melakukan penanganan terhadap dampak dari pandemi corona di negaranya.
ADVERTISEMENT
"Mempertimbangkan dampak penyebaran COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang menetapkan memberikan pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," kata Suga.
Tidak hanya bantuan pinjaman fiskal, Suga turut berkomitmen memberikan bantuan dalam bentuk lain kepada Indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona.
"Selain itu Jepang akan mendorong lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan medis," ungkap Suga.
Jokowi: Jepang Mitra Penting Indonesia Dalam Mitigasi Pandemi
Presiden Joko Widodo menyambut baik bantuan yang disampaikan pemerintah Jepang kepada Indonesia. Hal itu, menurut Jokowi makin meneguhkan posisi Jepang sebagai mitra penting bagi Indonesia dalam melakukan mitigasi terhadap situasi pandemi.
“Sejak awal pandemi Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi termasuk evakuasi 69 ABK WNI dari Diamond Princess di Yokohama, “kata Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik ditandatanganinya memorandum kerjasama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.
“Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN COVID-19 Respond Fund,” lanjut Jokowi.
Jokowi: Kunjungan PM Suga Setelah Dilantik Tunjukkan Arti Penting Indonesia
Presiden Joko Widodo menyebut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia jelas meneguhkan seberapa pentingnya posisi Indonesia bagi Jepang. Terlebih, kunjungan itu dilakukan Suga setelah resmi dilantik pada September 2020 lalu menggantikan perdana menteri terdahulu.
"Kunjungan ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan pertama PM Suga setelah dilantik pada September yang lalu, hal ini menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara," ungkap Jokowi.
Kunjungan tersebut, turut menegaskan komitmen akan kemitraan strategis yang dibangun kedua negara selama ini.
ADVERTISEMENT
"Ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia. Di tengah dunia yang diwarnai ketidakpastian, kunjungan ini menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain," tambahnya.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Presiden Indonesia Joko Widodo saat pertemuannya di Istana Kepresidenan di Bogor, Selasa (20/10). Foto: Setpres/Handout via REUTERS
Jokowi Saat Bertemu PM Jepang: Saya Harap Laut China Selatan Damai
Sejumlah perbincangan dan kesepakatan penting tercapai dalam kunjungan PM Suga ke Indonesia. Salah satunya yakni
Kedua pemimpin yang sepakat untuk memperkuat kerja sama multilateral di tengah mencuatnya masalah antar kekuatan dunia.
Diketahui, Jepang dan China serta beberapa negara lain terlibat perseteruan di Laut China Selatan. AS juga berebut pengaruh di kawasan ini.
"Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut China Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil," kata Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
PM Suga juga memastikan Jepang akan bekerja sama erat dengan Indonesia untuk menyelesaikan persoalan di kawasan, termasuk di Laut China Selatan.
"Laut Tiongkok (China) Selatan, kami sepakat Jepang dan Indonesia kerja sama dengan erat," papar PM Suga.
"Jepang akan bekerja sama dan bergandengan tangan dengan Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan kawasan ini," sambung Suga.
PM Suga: Jepang Akan Majukan Kerja Sama MRT hingga Kereta Cepat di Indonesia
Selain menyampaikan komitmen untuk membantu Indonesia menangani pandemi, PM Suga juga menegaskan tujuannya untuk membantu pembangunan di Indonesia. Suga bahkan menjabarkan kerja sama infrastruktur apa saja yang akan dipercepat Jepang di Indonesia, salah satunya kereta hingga MRT.
"Jepang akan secara mantap memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti MRT, kereta semicepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan pelabuhan Patimban, pembangunan pulau-pulau terluar, dan kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi," ucap Suga.
ADVERTISEMENT
Di samping kerja sama ekonomi, Jepang juga berkomitmen meningkatkan kerja sama pertahanan. Suga mendorong pertemuan Menlu-Menhan RI-Jepang atau dikenal dengan 2+2 (two plus two) bisa digelar secepat mungkin.
"Selain itu dengan mempertimbangkan perubahan situasi di kawasan dalam rangka mengkonkretkan kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara kami sepakat mengadakan pertemuan 2+2 dalam waktu tidak lama," sebut Suga.