Kunjungi Kalimantan Selatan, Duta Besar Norwegia Apresiasi Aksi Iklim Indonesia

9 Desember 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger, menghadiri acara penanaman dan dialog bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan pada 14 Oktober 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger, menghadiri acara penanaman dan dialog bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan pada 14 Oktober 2024.
Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger, mengapresiasi upaya masyarakat yang ikut aktif melakukan aksi penurunan emisi karbon. Hal ini disampaikan pada acara penanaman dan dialog bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan pada 14 Oktober 2024.
Rut Krüger terkesan dengan para KTH yang telah melakukan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan anggota KTH Berkah Sulasih di Sungai Arfat bersama dengan Pemprov Kalimantan Selatan mampu mengimplementasikan program RHL dengan hasil yang baik.
"Kami menyadari pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung upaya penurunan emisi melalui rehabilitasi lahan. Semangat dan kerja sama yang bapak dan ibu tunjukkan hari ini, menunjukkan komitmen dan partisipasi aktif bersama dalam upaya pengendalian dan penanggulangan perubahan iklim," ujar Rut.
Dalam dialog tersebut, Rut juga mendengarkan masukan masyarakat KTH yang menginginkan agar program-program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) khusus di Kalimantan Selatan terus ditingkatkan.
Saat ini, RHL di Kalimantan Selatan didukung oleh program kerja sama Indonesia–Norwegia, melalui Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use, yang diimplementasikan melalui kegiatan FOLU Norway Contribution Phase One atau FOLU NC-1.
Provinsi Kalimantan Selatan saat ini memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 38,19 miliar dengan target penanaman seluas 1.724 Ha.
Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger, menghadiri acara penanaman dan dialog bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan pada 14 Oktober 2024.
Senada dengan Rut, Menteri LHK era Presiden Jokowi, Siti Nurbaya, yang juga inisiator FOLU Net Sink 2030, mengungkapkan bahwa pelaksanaan RHL di Kalimantan Selatan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Keterlibatan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam RHL juga dinilai baik dan mengesankan.
"Saya semakin yakin kalau Provinsi Kalimantan Selatan adalah yang terbaik dalam hal rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon. Untuk selanjutnya Result Based Contribution (RBC) Phase 2 ke provinsi Kalimantan Selatan perlu terus didukung," ujar Siti Nurbaya.
Dukungan pemerintah Norwegia kepada pemerintah Indonesia tak lepas dari prestasi pemerintah Indonesia yang berhasil menurunkan deforestasi secara signifikan, sehingga mengoptimalkan penurunan emisi karbon.
Upaya tersebut pun diganjar dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah Norwegia melalui Program Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use, untuk mendukung upaya-upaya penurunan emisi karbon di Indonesia ke depannya.

Kegiatan RHL di KTH Berkah Sulasih

KTH Berkah Sulasih terletak di Desa Sungai Arfat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan RHL di lokasi tersebut dilakukan dengan pola agroforestry ditargetkan seluas 70 Ha.
Progres kegiatan agroforestry di wilayah KTH Berkah Sulasih telah melewati persiapan lahan, bahkan sudah dibersihkan dan sebagian sudah dipasang ajir tanaman, sehingga sudah siap tanam. Pengadaan bibit juga sudah selesai dilakukan.
Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger, menghadiri acara penanaman dan dialog bersama lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan pada 14 Oktober 2024.
Lahan RHL merupakan milik masyarakat. KTH Berkat Sulasih telah berkomitmen untuk melaksanakan penanaman agroforestry dengan jenis tanaman buah, antara lain durian, petai, jengkol dan alpukat.
KTH Berkat Sulasih kini memiliki 50 anggota, baik warga asli lokal maupun pendatang. Komposisi KTH Berkat Sulasih untuk warga asli sekitar 20 persen, sedangkan 80 persen merupakan warga pendatang dengan keikutsertaan kaum perempuan dalam kelompok adalah 16 orang dari total anggota kelompok.