Kunjungi STIP, Menhub Akan Bangun Monumen Taruna yang Tewas
ADVERTISEMENT
Mungkin masih segar dalam ingatan, di awal 2017, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, sempat menyita perhatian publik. Amirullah Adityas Putra, yang semestinya menuntut ilmu demi masa depannya, justru harus meregangkan nyawa di tangan seniornya.
ADVERTISEMENT
Meski Amirullah sudah tiada, kini saudara kembarnya, Amarullah, menggantikannya menuntut ilmu di sekolah pelayaran terbaik tersebut. Tak ada lagi canda tawa bersama sang adik, namun ia berusaha tetap tegar, mengenyam pendidikannya dengan serius demi menerus cita-cita adiknya
"Saya mewakili keluarga saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah merekomendasikan saya sekolah di sini untuk mewujudkan mimpi dari adik saya juga membanggakan orang tua saya," ucap Amarullah di depan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di STIP, Jakarta Utara, Minggu (16/7).
Ia mengaku, banyak hal yang berubah di STIP semenjak kepergian adiknya, terutama dari segi pengawasan. Apalagi, saat ini pembimbing ekstrakulikuler yang dulu dipegang senior, kini ditangani pelatih profesional.
"Saya mohon maaf, saya dan keluarga saya ingin, jika berkenan, dibuat sebuah monumen untuk adik saya sebagai bentuk penghargaan STIP pada adik saya," pinta Amarullah.
ADVERTISEMENT
Permintaannya disambut baik oleh Budi Karya. Baginya, kepergian Amirullah adalah momen dan titik balik perubahan STIP.
"Perubahan itu mahal, dengan meninggalnya Amirullah. Tapi kalau kita menginginkan suatu yang lebih baik, ini bisa menjadi momen yang luar biasa. Monumen ini bukan untuk dijadikan berhala, tapi untuk mengingatkan yang lainnya bahwa ada putra terbaik bangsa yang gugur sia-sia," ucap Budi dengan suara bergetar.
Budi memastikan, kejadian ini harus menjadi cambuk bagi mereka yang bermain-main dengan kekerasan, sanksinya akan tegas. Ia juga menyebutkan, Ketua Badan dan Kepala Sekolah sudah menunjukkan dokumen-dokumen yang dibuat khusus untuk melakukan reformasi.
"Saya melihat dan menyetujui pembuatan monumen ini. Karena kejadian yang memilukan dan tidak terhormat harus diingat, bahwa yang hilang nyawa putra terbaik bangsa. Nanti kita pikirkan untuk membuat itu akan seperti apa bentuknya," tambah Budi.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan inspeksi, menikmati suguhan atraksi dari para pelajar di STIP, serta menjalin dialog hangat. Budi menyempatkan diri ikut dalam acara makan malam bersama. Tak lupa, sebelum meninggalkan lokasi, Budi menuliskan pesan tertulis bagi pelajar-pelajar STIP.
STIP, 16 Juli 2017.
Anak-anakku, taruna-taruni yang tercinta, saya banggakan. Kalian putra terbaik bangsa. Lakukan amanah negara ini dengan hati yang bersih, semangat membara, ketulusan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mimpilah anakku. Anda akan menjadi duta bangsa dan mancanegara. dengan kebersihan hati dan semangat tulus, pasti ridha Allah menyertai. Jadilah putra bangsa terbaik.
Budi Karya Sumadi