Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kunjungi UEA, Jokowi Undang Pangeran MBZ ke KTT G20 di Bali Tahun 2022
4 November 2021 8:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengundang secara langsung Pangeran Mahkota UEA , Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk hadir dalam KTT G20 di Bali tahun 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Rabu (3/11).
"KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini," ujar Jokowi, dikutip dari keterangan pers, Kamis (4/11).
Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 tahun depan akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.
Sejumlah topik penting akan menjadi isu yang disoroti seperti digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya persnya menyampaikan bahwa Pangeran MBZ menyambut baik undangan Jokowi tersebut.
"UAE akan menjadi salah satu tamu undangan untuk KTT G20 di bawah presidensi Indonesia," ujar Menlu di Hotel Emirates Palace.
Menlu juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam.
Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Pangeran MBZ yakni Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Marimves Luhut Binsar Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis.
ADVERTISEMENT