Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Satu dari lima singa yang menderita gizi buruk di kebun binatang Sudan , dilaporkan mati pada Senin (21/1).
ADVERTISEMENT
Kematian seekor singa tersebut membuat kampanye untuk menyelamatkan hewan-hewan di kebun binatang Sudan semakin meluas di sosial media.
Kematian singa itu dibenarkan Manajer Kebun Binatang Al-Qureshi di kota Khartoum, Brigadir Essamelddine Hajjar. Ia mengatakan, mereka sudah menyuntikkan cairan nutrisi untuk menyelamatkan singa betina.
Namun, upaya tersebut gagal. Singa betina tersebut kehilangan nyawa pada Senin (20/1) waktu setempat.
"Satu dari dua singa yang sakit mati hari ini, kemarin dokter sudah memberikan obat setelah kami memberikan makan," kata Hajjar seperti dikutip dari AFP, Selasa (21/1).
"Satu sembuh tapi yang lainnya mati, kini kami sedang memeriksa penyebab kematiannya," sambung Hajjar.
Selama sepekan ini, kondisi lima ekor singa di kebun binatang Al-Qureshi jadi sorotan tajam. Mereka kurang gizi dan kurus kering.
ADVERTISEMENT
Singa-singa itu kehilangan dua pertiga berat badannya. Seorang pejabat kebun binatang mengatakan kondisi ini muncul lantaran pihak pengelola kekurangan makanan dan obat-obatan.
Hajjar sempat menyebut bahwa kebun binatang sudah membayar biaya makan dan obat. Ia turut mengatakan, hanya dua ekor singa yang sakit.
Kebun binatang Al-Qureshi dikelola oleh pemerintah kota Khartoum. Namun, pendanaan berasal dari pihak swasta. Sudan dalam setahun belakangan mengalami krisis ekonomi. Harga bahan makanan meroket tajam.
Keadaan ini membuat hastag #SudanAnimalRescue sempat menjadi trending di dunia maya.
Singa di Afrika masuk dalam klasifikasi rentan. Populasi singa Afrika turun 43 persen dari 1993 sampai 2014. Kemungkinan besar hanya 20 ribu singa yang hidup di alam liar di Afrika.
ADVERTISEMENT