Kurang Oksigen dan Rusaknya Otak jadi Penyebab Kematian Otto Warmbier

28 September 2017 6:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otto Warmbier kembali ke AS dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
zoom-in-whitePerbesar
Otto Warmbier kembali ke AS dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
ADVERTISEMENT
Jawaban atar penyebab kematian Otto Warmbier akhirnya terjawab sudah. Melalui pemeriksaan koroner yang dilakukan, mahasiswa Universitas Virginia, AS, yang sempat ditahan selama 17 bulan di penjara Korea Utara tersebut diketahui meninggal akibat kekurangan oksigen dan pendarahan di bagian otak.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (28/9), laporan tersebut dibuat oleh Kantor Investigasi Hamilton County Johnstonefield dari laporan koroner tertanggal 11 September. Sebelum laporan tersebut dikeluarkan, kematian Warmbier pada 19 Juni lalu memang masih menjadi misteri.
Warmbier ditahan pemerintah Korut dari bulan Januari 2016 hingga dibebaskan pada 15 Juni. Pria 22 tahun tersebut kembali ke AS dalam kondisi koma.
Baik penyidik maupun laporan koroner tersebut menyebutkan adanya komplikasi defisiensi oksigen dan suplai darah kronis ke otak yang menyebabkan kematian Warmbier. Padahal Korut sebelumnya menyebut pemuda tersebut meninggal akibat botulisme dan konsumsi pil tidur yang berlebihan. Mereka menolak disebut menyiksa Warmbier selama berada di tahanan.
Hasil autopsi Warmbier ini keluar saat terjadi ketegangan antara AS dan Korut. Negara pimpinan Kim Jong Un ini memang diketahui sedang terobsesi mengembangkan rudal nuklir tingkat tinggi yang mampu mencapai daratan AS. Usai kematian Warmbier, Presiden AS, Donald Trump memerintahkan seluruh warganya yang berada di Korut untuk segera hengkang dari negara tersebut.
Otto Warmbier dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
zoom-in-whitePerbesar
Otto Warmbier dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
Ketika Warmbier dibawa kembali ke Amerika Serikat, dokter di AS mengatakan bahwa dia menderita kerusakan otak yang parah, dan dia meninggal beberapa hari kemudian. Penduduk asli Wyoming, Ohio, dekat Cincinnati, ditangkap saat kunjungan turis ke negara komunis yang tertutup itu.
ADVERTISEMENT
Warmbier sedang bepergian dengan sebuah kelompok tur saat dia ditangkap di bandara saat dia bersiap untuk berangkat dari ibukota Korea Utara, Pyongyang. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun kerja keras karena berusaha mencuri barang yang mengandung slogan propaganda dari hotelnya, kata media pemerintah Korea Utara.
Orangtua Warmbier muncul di Fox News pada hari Selasa, menyebut Korea Utara sebagai "teroris" yang menyiksa putra mereka.
"Sepertinya ada yang mengambil tang dan merusak gigi bawahnya," kata Fred Warmbier kepada Fox.
"Wawancara yang bagus di @foxandfriends dengan orang tua Otto Warmbier: 1994 - 2017. Otto disiksa melampaui keyakinan oleh Korea Utara," kata Presiden Donald Trump di Twitter setelah siaran wawancara.
Namun, laporan koroner mengatakan bahwa gigi Warmbier "alami dan dalam kondisi baik."
ADVERTISEMENT
Badan Warmbier memiliki beberapa bekas luka yang bervariasi, termasuk yang berukuran tidak beraturan berukuran 4.3 dengan 1,6 inci di kaki kanan, kata laporan tersebut.
Orangtua Warmbier tidak dapat dihubungi untuk mengomentari laporan koroner tersebut.