Ilustrasi hujan di Jakarta

Kurangi Curah Hujan di Jabodetabek, Cuaca Akan Dimodifikasi

2 Januari 2020 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SAR menggunakan perahut karet untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1). Foto:  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SAR menggunakan perahut karet untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
BMKG memprediksi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek selama seminggu ke depan masih tinggi. Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memodifikasi cuaca.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan modifikasi dimaksudkan agar intensitas hujan berkurang, sehingga tidak menyebabkan banjir.
"Iya tadi sudah ada pembicaraan untuk modifikasi cuaca. Jadi tim BNPB bersama BPPT, dibantu sama Mabes TNI, hari ini sudah mulai merancang," kata Doni usai rapat koordinasi penanganan banjir Jabodetabek di BNPB, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
"Kalau memungkinkan sore nanti untuk modifikasi cuaca, sudah bisa dilakukan. Hanya volume awan sebagaimana yang tadi sebutkan oleh Bu BMKG (Dwikorita), itu harus dikurangi supaya tidak menumpuk pada saat waktu tertentu," imbuhnya.
Ilustrasi hujan di Jakarta Foto: kumparan
Sementara itu Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan rekayasa cuaca pernah dilakukan pada 2013-2014. Ia menargetkan modifikasi cuaca bisa menurunkan intensitas hujan 30-50 persen di Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
"Jadi tugas kita adalah menjatuhkan awan itu sehingga curah hujan di Jabodetabek akan berkurang secara signifikan, target kita adalah mengurangi 30-50 persen hujan yang kira-kira akan jatuh di Jabodetabek," kata Tri.
Teknis modifikasi cuaca yang akan diterapkan sama dengan penurunan hujan saat kebakaran hutan. Hanya saja, untuk kondisi saat ini, hujan akan diturunkan di luar wilayah Jabodetabek agar tak menyebabkan banjir.
"Jadi awan yang mau masuk ke Jabodetabek, kita hujankan duluan," tambah Tri.
Ia mengatakan pengoperasian modifikasi cuaca tersebut membutuhkan dua pesawat milik TNI, yaitu jenis Casa dan CN 295. Jika sudah siap, kata Tri, modifikasi cuaca paling lambat akan dilakukan besok.
"Ya sekarang juga kita akan melakukan persiapan ya, paling lambat besok pagi sudah bisa harus melakukan penerbangan ya. Kalau bisa sore ini lebih bagus, paling lambat besok pagi bisa beroperasi," kata Tri.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten