Kurangi Pencemaran, LIPI Gandeng UMKM Olah Masker Bekas Jadi Pot Bunga

28 Juni 2021 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan limbah masker menjadi pot bunga oleh LIPI. Foto: Dok. LIPI
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan limbah masker menjadi pot bunga oleh LIPI. Foto: Dok. LIPI
ADVERTISEMENT
Masker yang kita kenakan di masa pandemi berguna untuk melindungi tubuh dari virus corona. Di lain sisi, penggunaan masker, terutama masker bedah, berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, bahan utama masker adalah plastik.
ADVERTISEMENT
Limbah masker bekas pun menjadi sorotan. Apalagi ada temuan banyaknya sampah masker bekas di lautan. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menginisiasi pengolahan masker bekas.
Peneliti Bidang Plastik LIPI, Akbar Hanif Dawam Abdullah, mengatakan program itu menjadi perhatian sejak pandemi corona ada di Indonesia. Kampanye pengolahan masker bekas pun mulai digalakkan.
Masker bekas disterilkan. Foto: Dok. LIPI
"Kita pelajari ternyata limbah masker bahannya plastik. Kalau dibuang ke TPA, jadi limbah plastik. Itu kan sulit terurai. Alternatif solusinya bagaimana jika didaur ulang, jadi lebih bermanfaat," ujar Dawam kepada kumparan, Senin (28/6).
Hanya saja, lanjut Dawam, masker yang diolah LIPI berasal dari masyarakat yang sehat. Artinya bukan dari rumah sakit atau tempat-tempat karantina.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan program ini, pegawai LIPI mulai mengumpulkan masker bekas yang mereka kenakan. Setelah disterilkan, limbah itu diolah menjadi biji plastik (pelet). Lalu, diproses menjadi barang lain seperti pot bunga.
Biji plastik dari masker bekas. Foto: Dok. LIPI
"Salah satu [proses sterilisasi] dengan larutan alkohol 70 persen. Itu secara teori, virus COVID-19 mati. Atau dengan cara pemanasan di atas 70 derajat Celsius. Baru kita olah jadi biji plastik," imbuhnya.
Dalam tahapan pengolahan menjadi biji plastik, masker bekas itu dipanaskan dengan suhu sekitar 170 derajat Celsius menggunakan mesin khusus. Barulah dicetak menjadi pot bunga.
"Jadi pelet tadi dipanasin dicetak dengan mesin injection building, dipanasin lagi. Baru dicetak seperti mencetak kue, dalam bentuk pot," paparnya.
Hasil daur ulang masker bekas. Foto: Dok. LIPI
Ia menambahkan, untuk memproses dari awal sampai akhir, pihaknya bekerja sama dengan UMKM. Hanya saja, mesin yang digunakan untuk mendaur ulang masker bekas itu masih berskala laboratorium.
ADVERTISEMENT
"LIPI menyediakan teknologi pengetahuan, proses itu [mencetak pot] di luar [perusahaan]. Produk jadi di luar, tapi tetep kita pantau, ini kami handle dari awal sampai akhir," tegasnya.
Pihaknya juga terbuka bagi masyarakat untuk mengirimkan masker bekas. Hanya saja, LIPI masih mengolah dalam skala kecil dan fokus dalam penelitian.
"[Yang di Twitter itu] ada rekan komunitas itu. Mereka berinisiatif menyebarluaskan. Kebetulan kita baru collect dari kantor LIPI. Kita memang masih terbatas," pungkasnya.