Kwarda Pramuka DIY Tunggu Pemeriksaan Polisi soal Sanksi ke Pembina SMPN 1 Turi

22 Februari 2020 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi (kanan) saat jumpa pers di SMPN 1 Turi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi (kanan) saat jumpa pers di SMPN 1 Turi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuh guru diketahui menjadi pembina Pramuka dalam insiden hanyutnya sejumlah siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor. Kwarda Pramuka DIY belum menentukan sanksi yang akan diberikan kepada para pembina tersebut, meski 6 orang diantaranya telah diperiksa polisi.
ADVERTISEMENT
Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengaku masih menunggu pemeriksaan polisi.
"Semua ada sanksi yang mengeluarkan dewan kehormatan. Nanti hasil dari Polres (Sleman) setelah dimintai keterangan akan masuk ke kami, nanti dari situ tindaklanjuti," ujar Mangkubumi saat meninjau SMP N 1 Turi, Sleman.
Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi (kanan) saat jumpa pers di SMPN 1 Turi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kegiatan susur Sungai Sempor yang diikuti siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Turi diadakan pada Jumat (21/2). Dalam kegiatan itu, data hingga Sabtu (22/2), ada delapan siswa meninggal dan dua orang masih dalam pencarian karena hanyut.
Yang menjadi perhatian, kegiatan Pramuka dengan agenda susur Sungai Sempor tidak diinformasikan kepada kepala sekolah. Padahal, menurut Mangkubumi, setiap agenda Pramuka harus dikoordinasikan dengan sekolah terkait.
ADVERTISEMENT
"Ini agak terlewat juga kegiatan Pramuka apa pun itu harus berkoordinasi kepala sekolah, meski pun pendamping pembina (adalah) guru sekolah," kata dia.
Ia juga menyayangkan para pembina Pramuka tak memperhatikan prediksi cuaca di sekitar lokasi. Diketahui, saat kegiatan berlangsung di lokasi tak turun hujan, tetapi di kawasan hulu sungai terjadi hujan deras yang menyebabkan luapan air.
"Para pendamping kelewatan atau pun lupa ini musim hujan dan lebat. Memprediksi deras dan sebagainya ini agak kelewatan dipikirkan," ujarnya.