Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
La Nyalla: 47 Cm Usus Dipotong, Masa Penyerangan Wiranto Setting-an?
ADVERTISEMENT
Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti membesuk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Sabtu (12/10). Ia menjadi pejabat kesekian yang tak henti membesuk Wiranto sejak dua hari terakhir.
ADVERTISEMENT
La Nyalla membantah isu penyerangan Wiranto adalah rekayasa ssperti yang banyak beredar di media sosial. Sebab menurutnya, luka yang dialami Wiranto cukup serius, karena harus menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter.
“Saya yakin betul ini bukan setting-an, mana mungkin mau di-setting untuk ditikam, apalagi beliau ini kan pejabat tinggi. Saya tanya tadi hasil operasi itu 47 sentimeter usus dipotong, baru disambung. Jadi masa setting-an, mau korbankan diri kita?” ungkap La Nyalla usai menjenguk.
Menurut La Nyalla, Wiranto yang saat ini masih dirawat di ruang Cardiac Intensive Care Unit (CICU) mulai pulih dan membaik. Meski begitu, menurutnya, Wiranto belum bisa diajak berdialog karena masih dalam keadaan lemah.
“Alhamdulillah saya lihat beliau sudah mendingan, dan saya tanya sama penjaganya, katanya sudah bisa buang angin, sudah Sadar, tapi enggak bisa berkomunikasi, karena mungkin kondisinya juga masih menurun,” ucap.
Tak lupa La Nyalla berharap agar fisik purnawirawan TNI tersebut lekas pulih dan bisa kembali bekerja seperti sedia kala. La Nyalla menyebut, setidaknya masih butuh waktu satu minggu bagi Wiranto menjalani pemulihan.
ADVERTISEMENT
“Sekitar satu mingguan lah. Ya kita berdoa semoga beliau bisa cepat kembali ke tengah-tengah kita untuk membantu Presiden,” katanya.
Wiranto diserang oleh sepasang suami istri saat berkunjung ke Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Wiranto diserang menggunakan Kunai, senjata tajam seperti pisau yang sering digunakan oleh ninja.
Penusukan itu dilakukan Syahrial Alamsyah alias Abu Rara (31) dan Fitri Andriana (21) saat masyakarat antusias menyambut kedatangan Wiranto.
Keduanya merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi pimpinan Abu Zee, yang telah ditangkap 23 September 2019.