La Nyalla Undang Raja dan Sultan Nusantara di HUT ke-17 DPD RI

1 Oktober 2021 15:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di Senayan, Senin (16/8/2021). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di Senayan, Senin (16/8/2021). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
DPD RI menggelar peringatan HUT ke-17 di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta. Acara tersebut digelar hybrid atau gabungan fisik terbatas dan virtual.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam kesempatan itu para pimpinan dan anggota DPD, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, raja, dan sultan Nusantara.
Dalam sambutannya, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti menjelaskan mengapa para raja dan sultan diundang acara ini.
"Perlu saya sampaikan dalam kesempatan ini, mengapa kami secara khusus mengundang Paduka Yang Mulia Raja dan Sultan Nusantara untuk ikut hadir dalam puncak acara peringatan hari ulang tahun ke-17 DPD RI. Pertama, karena salah satu entitas yang berjasa dalam lahirnya bangsa dan negara ini adalah Kerajaan Nusantara. Sumbangsih Kerajaan Nusantara terhadap lahirnya Indonesia tidak bisa dihapus dalam sejarah," kata La Nyalla seperti dilihat dalam Youtube DPD, Jumat (1/10).
La Nyalla menjelaskan, keberadaan Kerajaan Nusantara yang melahirkan tradisi pemerintahan, penulisan, pendidikan, pengobatan, hingga kemiliteran baik di darat maupun di laut.
ADVERTISEMENT
"Karena itu, Indonesia adalah negara besar. Karena Indonesia lahir dari sebuah peradaban yang besar, peradaban yang unggul, yaitu peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Yang mewariskan banyak tradisi dan nilai-nilai luhur dan Adiluhung kepada bangsa ini," beber La Nyalla.
Ketua DPD La Nyalla melantik Sekjen DPD baru dan Deputi Bidang Administrasi. Foto: Dok. Istimewa
La Nyalla mengatakan, puncaknya adalah dukungan moril dan materil dari raja dan sultan Nusantara sehingga republik ini lahir. Dukungan moril dengan sikap legawa yang luar biasa dari para raja dan sultan dengan mengakui kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara.
Sedangkan dukungan materil diberikan berupa bantuan uang, emas, tanah kerajaan, dan bangunan untuk dipergunakan bagi kepentingan pendirian negara ini di awal kemerdekaan.
"Bahkan hingga saat ini, sejumlah tanah dan aset Kerajaan Nusantara masih dipergunakan untuk kepentingan pemerintah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Maka, sangat tidak berlebihan bila saya, dan seharusnya kita semua, menyebut bahwa Kerajaan Nusantara adalah salah satu pemilik saham utama negeri ini. Karena sumbangsih dan dukungan konkret Kerajaan Nusantara dalam proses lahirnya NKRI," lanjutnya.
Namun, La Nyalla mengkritik keberadaan Kerajaan Nusantara hari ini masih jauh dari penghormatan Indonesia sebagai sebuah bangsa, kepada mereka yang memiliki andil dan jasa besar.
"Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merawat dan menghormati sejarah peradaban mereka," tandas La Nyalla.