Lagi-lagi Hasto Singgung Partai Cokelat Mengabdi ke Jokowi, Apa Maksudnya?

26 November 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan pers terkait Pilkada 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan pers terkait Pilkada 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, kembali menyinggung keterlibatan partai cokelat dalam situasi politik nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, Hasto menyoroti kondisi demokrasi Indonesia yang menurutnya sedang berada dalam akibat institusi polri yang kini telah terlibat politik praktis.
“Indonesia saat ini mengalami kegelapan demokrasi akibat pelanggaran konstitusi, demokrasi, dan penggunaan aparat negara dalam Pilkada,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11).
Campur tangan institusi ini pun disinyalir Hasto semata-mata untuk melanggengkan ambisi kekuasaan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
“Rakyat sudah gelisah dengan keterlibatan ‘Partai Cokelat’ yang mengabdi pada keluarga dan ambisi kekuasaan Jokowi,” katanya.
Menurut Hasto, sikap penuh ambisi ini mengubah Jokowi. Hasto menyebut Jokowi kini tidak lagi bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya Jawa seperti kesederhanaan dan menjunjung harmoni.
“Kami mengadukan Jokowi ke Gusti, Sang Pemegang Kehidupan, Tuhan Yang Maha Adil, dan memohon agar diberikan Terang Keadilan. Doa itu suci. Ini adalah kepasrahan spiritual. Doa itu menyentuh hati dan membangun kesadaran nurani. Pak Jokowi tidak lagi Njawani. Melik nggendong lali. Lupa dengan sangkan paraning dumadi, lupa pada asal muasal kehidupan,” katanya.
ADVERTISEMENT